Bangkok (ANTARA News) - Polisi Thailand mengatakan, Selasa, mereka meningkatkan keamanan di lokasi-lokasi penting di Bangkok, bandara dan di provinsi-provinsi sekitarnya menyusul laporan rencana pengeboman, hanya beberapa pekan setelah serangan mematikan mengguncang wilayah selatan Thailand.
Satu kelompok bersenjata merencanakan serangan bom mobil di provinsi dekat Bangkok, kata kepala keamanan nasional Thailand.
"Wakil perdana menteri memerintahkan badan-badan keamanan untuk menelusuri dan memantau segala sesuatu yang tidak wajar termasuk benda-benda yang biasa digunakan untuk mempersiapkan pengeboman dan mobil-mobil," kata Kepala Dewan Keamanan Nasional Thailand, Thawip Netniyom, kepada wartawan.
"Kenapa menyasar Bangkok? Mereka mungkin ingin menimbulkan dampak," katanya, tanpa merinci kelompok mana yang berada dibalik rencana tersebut.
Lokasi wisata ternama di Thailand selatan menjadi sasaran serangan bom dalam beberapa pekan terakhir, termasuk serangkaian pengeboman di kota pariwisata antara 11-12 Agustus yang menewaskan empat warga Thailand dan melukai puluhan lainnya, termasuk warga negara asing.
Polisi mengaitkan serangan-serangan itu dengan kelompok pemberontak Muslim yang beroperasi di wilayah selatan Thailand.
Netniyom tidak yakin apakah rencana bom mobil dan serangan pada Agustus itu memiliki kaitan.
Industri pariwisata Thailand yang memberikan kontribusi 10 persen terhadap Produk Domestik Bruto terguncang kemelut selama lebih dari dua dekade termasuk dua kudeta militer dan beberapa pengeboman baru-baru ini.
Kementerian Luar Negeri Inggris menyarankan pelancong untuk berhati-hati menyusul pengeboman pada Agustus.
"Anda sebaiknya berhati-hati, terutama di tempat-tempat publik... Insiden lebih jauh kemungkinan terjadi di kawasan-kawasan ini dan tempat lain di Thailand," katanya.
Pada Agustus 2015, bom meledak di suatu kuil di Bangkok menewaskan 20 orang, sebagian besar wisatawan. Namun serangan itu gagal menghambat kedatangan wisatawan hingga tingkat yang bisa diterima.
Dua warga suku Uighur dari China tengah di sidang di Thailand atas tuduhan melancarkan serangan itu.
Para pengamat dan diplomat menduga serangan itu terkait dengan pendukung Uighur yang marah atas tindakan Thailand mendeportasi lebih dari 100 warga Uighur ke China bulan sebelumnya.
Bangkok saat ini menjadi tuan rumah pertemuan regional yang dihadiri beberapa pemimpin dan pengusaha dunia.
Polisi mengatakan mereka berada dalam kewaspadaan tinggi.
"Saya sudah memerintahkan semua polisi dibawah penyeliaan saya di kawasan sekitar Bangkok untuk memantau berita, menyelidiki dan mengumpulkan data-data intelijen mengenai kelompok yang bisa masuk dan menimbulkan masalah," kata Letjen Polisi Charnthep Sesawet, penjabat kepala polisi provinsi wilayah 1, yang memantau kawasan sekitar ibukota.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016