PBB, New York (ANTARA News) - Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) melaporkan bahwa lebih dari 32.000 orang melarikan diri dari Kunduz di Afghanistan Utara, tempat pertempuran antara kelompok bersenjata dan pasukan pemerintah memasuki hari kedelapan pada Senin (10/10).
Laporan awal mengindikasikan lebih dari 32.400 orang telah meninggalkan Kunduz dan tiba di Taloqan, Kabul, Pul-e-Khumri, dan Mazar-i-Sharif, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam taklimat harian di Markas Besar PBB di New York.
"Jumlah ini tampaknya akan bertambah."
"Orang-orang membutuhkan tempat berlindung, makanan, air, sanitasi, kesehatan dan dukungan medis," kata Dujarric sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.
Di dalam Kunduz, menurut dia, kondisi kemanusiaan makin memprihatinkan, pasokan air dan listrik telah terputus selama lebih dari satu pekan dan pasokan makanan langka.
Anggota Taliban dalam tindakan mengejutkan merebut beberapa wilayah yang secara strategis penting bagi Kota Kunduz, ibu kota Provinsi Kunduz, di Afghanistan Utara, di sepanjang perbatasan dengan Tajikistan, pada 3 Oktober, memaksa banyak keluarga meninggalkan medan tempur untuk mencari tempat lebih aman.
Pertempuran berkepanjangan itu juga telah merenggut banyak nyawa warga sipil dalam delapan hari terakhir dan pasukan pemerintah belum merebut kembali kota penting di wilayah Afghanistan Utara itu.
Anggota Taliban dalam dua bulan terakhir meningkatkan operasi dan pertempuran sengit terus berkecamuk di Provinsi Kunduz, Farah serta Helmand.(Uu.C003)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016