Jakarta (ANTARA News) - Sekira 60 persen anggaran kemiskinan 2008 yang ditargetkan mencapai Rp80 triliun berasal dari pinjaman luar negeri, dan sisanya berasal dari APBN. "Itu dari pinjaman proyek yang komitmennya dibuat dua hingga tiga tahun lalu dari Bank Dunia dan JBIC (Japan Bank for International Cooperation)," kata Sekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Syahrial Loetan di Jakarta, Jumat. Dia menambahkan, pinjaman itu sendiri akan berakhir pada sekitar dua tahun lagi, yaitu pada 2009. "Pinjaman luar negeri bisa saja tahun-tahun kemarin baru ter`disbursed` kecil. Di tahun ini kita ingin genjot lebih banyak," tambahnya. Dia menjelaskan, alokasi terbesar untuk pinjaman luar negeri itu adalah untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), sedangkan untuk program Program Keluarga Harapan (PKH) akan dioptimalkan pembiayaan APBN. "Kenaikannya cukup signifikan karena kenaikan jumlah kecamatan penerima yang cukup besar," katanya, saat menjelaskan alasan kenaikan anggaran kemiskinan dari Rp51 triliun pada 2007 menjadi sekitar Rp80 triliun," katanya. Jumlah kecamatan penerima PNPM pada 2008 adalah sekitar 3.800 kelurahan, jauh lebih tinggi dari target 2000 kecamatan pada 2007. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007