Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Jumat ditutup menguat kembali (rebound) mengikuti kenaikan bursa regional untuk mencatat rekor terbaru. IHSG ditutup naik 10,755 poin atau 0,56 persen menjadi 1.941,152 yang merupakan titik tertinggi baru sejak penutupan 11 April kemarin di posisi 1.931,044, sedangkan Indeks LQ45 menguat 2,593 poin atau 0,62 persen ke posisi 417,760 juga merupakan rekor baru dari posisi sebelumnya 416,004. Volume perdagangan mencapai 2,667 miliar saham dengan nilai Rp3,163 triliun dari 39.024 kali transaksi. Analis Riset PT Panin Capital Luki Aryatama kepada ANTARA News di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa penguatan IHSG sejalan dengan penguatan indeks di sejumlah bursa regional. Naiknya bursa-bursa Asia Tenggara, seperti Singapura dan Kualalumpur mendorong IHSG membuat rekor baru. Bursa Singapura ditutup naik 0,9 poin atau 0,03 persen menjadi 3.373,59 dan Bursa Kualalumpur menguat 1,01 poin atau 0,08 persen ke posisi 1.308,20. Luki mengatakan, penguatan indeks juga karena ekspektasi kondisi ekonomi Indonesia yang membaik dan nilai tukar rupiah yang stabil juga menjadi sentimen positif di pasar. Pergerakan saham didominasi saham yang naik sebanyak 91 dibanding yang turun 60 dan 61 bergerak mendatar. Naiknya saham Bank Mandiri (BMRI), Indofood (INDF) dan Telkom (TLKM) mendorong IHSG mengalami `rebound`. Saham BMRI menguat Rp125 menjadi Rp3.000, INDF terdorong Rp80 ke posisi Rp1.670 dan TLKM menambah Rp150 ke harga Rp10.400. Namun kenaikan IHSG tertahan oleh koreksi saham Aneka Tambang (ANTM), Tambang Timah (TINS) dan Bank BRI (BBRI). Saham ANTM mengalami aksi ambil untung turun Rp500 menjadi Rp14.600, TINS terkoreksi Rp150 ke posisi Rp14.250 dan BBRI melemah Rp50 ke level Rp5.350. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007