kira-kira kita akan buat kereta yang bukan cepat-cepat amat, (kecepatan) sedang konsepnya

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman terus mendalami konsep kereta semi cepat Jakarta-Surabaya,di mana Jepang diundang masuk ke proyek ini.

"Soal kereta cepat Jakarta-Surabaya sedang disiapkan. Kami minggu ini akan rapat dengan Kementerian Perhubungan untuk mendalami konsep Indonesia seperti apa, sebelum nanti dibicarakan lagi dengan Jepang," kata Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Kemaritiman Ridwan Djamaluddin di Jakarta, Senin.

Menurut Ridwan, proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya masih wacana awal sehingga masih memiliki pilihan konsep-konsep yang akan diusung.

"Jadi kira-kira kita akan buat kereta yang bukan cepat-cepat amat, (kecepatan) sedang konsepnya," ujar Ridwan.

Jepang sendiri, lanjut dia, masih menunggu informasi awal dari pemerintah Indonesia mengenai rencana ini untuk kemudian melakukan kajian sendiri.

Meski belum membahas konsep ini secara detail, Ridwan mengungkapkan kereta ini akan tersambung dengan jalur Jakarta-Bandung yang digarap China.

"Belum sampai ke (arah) sana membahas detailnya. Tapi mestinya nanti tersambung," imbuh dia.

Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan melakukan kunjungan kerja ke Jepang untuk mengundang negar ini mengerjakan proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.

"Kami sudah menyampaikan surat resmi kepada Pemerintah Jepang untuk dapat mengerjakan proyek ini. Secara pribadi saya yakin teknologi Jepang tepat untuk proyek ini," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (7/10).

Di Jepang, Luhut bertemu dengan Perdana Menteri Shinzo Abe, Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Keiichi Ishii, Wakil Menteri Luar Negeri Shinsuke Sugiyama dan beberapa anggota muda Liga Parlemen Jepang Indonesia.

Ia menjelaskan, kereta semi cepat Jakarta-Surabaya berkecepatan 180 km/jam hingga 200 km/jam akan mempersingkat waktu tempuh menjadi sekitar 3,5 jam.

"Jalurnya akan berupa rel ganda, yang memungkinkannya untuk dimanfaatkan juga guna membantu operasi angkutan peti kemas dry port antara Jakarta-Semarang-Surabaya," kata Luhut.

Luhut berharap masuknya Jepang dalam pproyek itu, akan tercipta alih teknologi kepada Indonesia dan mengharapkan Jepang mematuhi aturan memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri Indonesia.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016