Bekasi (ANTARA News) - Sebanyak 20 persen senjata api yang dipegang para personel di wilayah hukum Polda Metro Jaya tidak berfungsi optimal akibat faktor usia.

"Mayoritas senjata yang belum berfungsi optimal berdasarkan hasil evaluasi merupakan jenis revolver akibat faktor usia," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Irianto di Bekasi, Senin.

Hal itu dikatakannya usai memberikan penghargaan kepada anggota Babinkamtibmas berprestasi di Mapolrestaro Bekasi Kota, Senin siang.

Menurut dia, senjata api yang dipakai merupakan buatan pabrik asal Amerika Serikat maupun produksi lokal PT Pindad.

Senjata api itu mengalami gangguan teknis seperti macet atau berkarat sehingga berpotensi mengancam keselamatan anggota saat berhadapan dengan penjahat bersenjata.

"Rata-rata senjata yang tidak layak itu diproduksi sejak tahun 1960-an, sehingga secara usia sudah tidak aman lagi digunakan," katanya.

Ia masih melakukan sejumlah rangkaian evaluasi terhadap kepemilikan senjata api oleh anggotanya di lapangan guna mengantisipasi senjata rusak.

Sementara itu, Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Umar Surya Fana mengakui sebanyak 30 persen dari total 700 senjata api yang dipegang oleh anggotanya tidak layak digunakan.

"Senjata api itu sudah kita kembalikan ke Polda Metro Jaya untuk diganti dengan yang baru. Mudah-mudahan pada akhir Oktober 2016 ini sudah diganti baru," katanya.

Menurut dia, kepemilikan senjata api berkualitas dibutuhkan personelnya di lapangan.

Salah satu kasus dialami oleh Anggota Babinkamtibmas Polsek Pondokgede Aiptu Aris saat berupaya menggagalkan kasus perampokan di kawasan Jatiwaringin pada Rabu (5/10) sore.

"Anggota saya berhadapan dengan penjahat rumah kosong, beruntung senjata api yang dibawa pelaku macet, sehingga anggota menembak balik dan melumpuhkan pelakunya. Mungkin ceritanya akan berbeda kalau yang ternyata macet adalah senjata api anggota saya," katanya.

Menurut dia, Aiptu Aris sangat beruntung karena senjata api yang dibawanya telah dilakukan pengecekan di Mapolrestro Bekasi Kota dua hari sebelum kejadian.

"Senjata api milik Aiptu Aris itu sebelumnya masuk dalam kriteria tidak layak saat proses pengecekan kami, lalu dilakukan penggantian," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016