Jakarta (ANTARA News) - Investor asal Australia bersama BUMD Provinsi Banten, Banten Global Development (BGD), akan membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dengan kapasitas 3 x 450 M senilai 1,3 miliar dolar AS atau setara Rp16,9 triliun.
PLTG tersebut rencananya akan dibangun di kawasan industri terpadu seluas 770 hektare di ujung Sungai Cisadane, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Direktur Utama BGD Sudibyo, seusai penandatanganan nota kesepahaman dengan Australia Indonesia Business Council (AIBC) di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Jakarta, Senin, mengatakan tahap awal pembangunan dimulai dengan studi kelayakan oleh perusahaan yang ditunjuk AIBC.
"Untuk studi kelayakan, nanti kami perlu konsultasi dengan konsultan yang ditunjuk asosiasi perusahaan. PricewaterhouseCoopers (PwC) sudah secara informal menghubungi kami. Nanti akan ada pertemuan resmi yang membahas tentang apa yang kami perlukan," katanya.
Studi kelayakan nantinya, kata dia, tidak hanya menyangkut masalah komersial tetapi juga aspek hukum/legal dalam pembangunan proyek.
Sudibyo menuturkan, pembangkit listrik dipastikan akan mendukung pengembangan daerah tersebut sehingga memberi manfaat bagi masyarakat Banten.
"Daerah apa pun bisa dikembangkan. Ada industri, perumahan, segala macam," katanya.
Kendati enggan menyebut investor yang akan masuk berinvestasi PLTG di kawasan tersebut, ia mengaku investor tersebut memastikan proyek pembangunan akan segera terealisasi. Sudibyo menambahkan, kepemilikan proyek tersebut akan dipegang BGD selaku BUMD bersama mitra perusahaan Indonesia. Sementara AIBC akan mengoordinasikan beberapa perusahaan swasta Australia sebagai investor.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016