Jakarta (ANTARA News) - Bank Saudara tahun ini berambisi menjadi Bank Devisa dan Bank Kustodian dalam upaya meningkatkan jaringan usaha, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. "Faktor yang mendorong Bank Saudara berambisi menjadi Bank Devisa, karena perseroan telah memiliki salah satu persyaratan yang ditentukan Bank Indonesia (BI). yakni modal dasar," kata Dirut PT Bank Saudara, Farid Rahman, usai paparan publik di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, Bank Saudara telah memiliki modal dasar sebesar Rp156,453 miliar pada tahun 2006 naik dibanding tahun lalu yang mencapai Rp102,31 miliar. "Kami saat ini sedang mempersiapkan pengajuan untuk menjadi Bank Devisa ke Bank Indonesia," ujarnya. Ditanya mengenai merger, menurut Farid Rahman, Bank Saudara kalah gesit dengan Bank Victoria yang telah mengakuisisi Bank Swaguna. Perseroan sangat tertarik dengan Bank Swaguna yang telah memiliki sejumlah kantor cabang di berbagai kota di Indonesia seperti di Semarang dan Surabaya, namun "Saudara" kurang beruntung, katanya. Farid Rahman mengatakan, dengan tidak jadinya merger itu, maka Bank Saudara dalam waktu dekat akan membuka kantor cabang di Semarang, Surabaya, Bekasi dan Bandung dalam upaya memperluas jaringan untuk meningkatkan fungsi intermediasi. Upaya perseroan ini untuk terus menjaga kepercayaan publik, setelah go public di pasar modal Indonesia yang sahamnya ditawarkan pada harga Rp115 per saham terus menguat hingga mencapai Rp167 per saham, katanya. Bank Saudara tahun 2006 berhasil meraih laba bersih sebesar Rp13,092 miliar atau naik 72,08 persen dari Rp7,608 miliar yang didukung oleh kebijakan perseroan menjalankan fungsi intermediasi, kata Direktur Bisnis Bank Saudara Yanto Purbo. Menurut dia, keberhasilan meraih laba bersih itu, karena perseroan mampu meningkatkan penyaluran kredit hingga mencapai Rp724,002 miliar dari sebelumnya Rp569,909 miliar. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan kredit perseroan pada tahun lalu mencapai 27,04 persen di atas pertumbuhan kredit perbankan nasional yang berada jauh di bawah 20 persen, katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007