St. Louis, Amerika Serikat (ANTARA News) - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump melakukan pertemuan dengan perempuan yang menuduh suami rivalnya dari Partai Demokrat Hillary Clinton, mantan Presiden Bill Clinton, melakukan pelecehan seksual di St. Louis pada Minggu, beberapa jam sebelum debat kandidat.
"Empat perempuan yang sangat berani ini diminta untuk berada di sini," kata Trump sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
The Washington Post juga mewartakan bahwa Trump menggelar konferensi pers singkat dengan empat perempuan, yang semuanya menyatakan pernah dianiaya oleh kandidat dari Partai Demokrat Hillary Clinton maupun suaminya.
"Empat perempuan sangat berani ini diminta berada di sini dan adalah kehormatan bagi kami untuk membantu mereka. Dan saya pikir mereka masing-masing akan menyampaikan pernyataan individual pendek. Dan kemudian melakukan sedikit pertemuan, dan kami akan melihat kalian semua di debat," katanya mengawali konferensi pers di Four Seasons Hotel St. Louis.
Duduk semeja dengan Trump, Paula Jones, Juanita Broaddrick dan Kathleen Willey, yang semuanya menuduh Bill Clinton melakukan pelecehan seksual. Selain itu ada Kathy Shelton, korban pemerkosaan anak yang tersangka pemerkosanya dibela oleh Hillary Clinton di pengadilan puluhan tahun lalu.
"Tuan Trump mungkin sudah mengatakan beberapa hal buruk, tapi Bill Clinton melecehkan saya dan Hillary Clinton mengancam saya. Saya pikir ini tidak ada bandingannya," kata Broaddrick kepada sekelompok kecil wartawan yang diundang menghadiri konferensi pers itu.
Broaddrick sebelumnya sudah menyampaikan pernyataan serupa, namun tidak ada kasus pidana yang diperkarakan dan Clinton membantah tuduhan itu.
Trump sudah mengancam akan bicara tentang ketidaksetiaan Bill Clinton pada masa lalu selama debat dan meningkatkan serangannya terhadap mantan presiden itu sejak Jumat, ketika video tahun 2005 yang menampilkan Trump bicara vulgar tentang perempuan mengemuka.
"Tuan Trump apakah kekuatan bintang Anda mengizinkan Anda untuk menyentuh perempuan tanpa persetujuan?" tanya seorang reporter sebelum koferensi pers dimulai. Trump mengabaikan pertanyaan itu menurut laporan The Washington Post.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016