Los Angeles (ANTARA News) - "The Girl on the Train" dari Universal bertengger di peringkat pertama tangga film mingguan Amerika Utara akhir pekan ini, mengungguli juara pekan lalu "Miss Peregrine's Home For Peculiar Children."

Film yang diadaptasi dari novel laris Paula Hawkins itu menurut estimasi berhasil mengumpulkan 24,7 juta dolar AS dari 3.114 tempat penayangan perdananya di Amerika Serikat dan Kanada.

Meski demikian, para penonton pertama film itu memberi ranking biasa saja, "B-", di CinemaScore, dan para kritikus hanya memberikan 44 persen ulasan positif di laman pengulas film Rotten Tommatoes.

Bahkan penampilan luar biasa Emily Blunt tak bisa menahan film itu meluncur menuju melodrama eksploitatif menurut konsensus pada kritikus di Rotten Tommatoes.

Secara global, pendapatan film garapan sutradara Tate Taylor yang juga dibintangi oleh Justin Theroux itu 16,5 juta dolar AS, dengan sekitar 8,5 juta dolar AS di antaranya berasal dari Inggris dan 4,4 juta dolar AS dari Australia.

Sementara film Tim Burton "Miss Peregrine's Home For Peculiar Children" bergeser ke peringkat kedua dengan hasil penjualan tiket 15 juta dolar AS selama akhir pekan, turun 48 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Pendapatan kotor film itu tercatat 51 juta dolar AS dalam 10 hari.

"Deepwater Horizon" menempati posisi ketiga dengan pendapatan 11,8 juta dolar AS selama akhir pekan dan 38,5 juta dolar AS dalam 10 hari.

Akhir pekan ini juga menyaksikan film animasi Disney "Finding Dory" menjadi film ke-27 yang pendapatan penjualan tiketnya melampaui satu miliar dolar AS di seluruh dunia, menjadikannya film ketiga Disney yang melampaui tanda itu.

Di antara 10 film di peringkat teratas box office akhir pekan ini juga ada "The Magnificent Seven" (9,2 juta dolar AS), "Storks" (8,5 juta dolar AS), dan "The Birth Of A Nation" (7,1 juta dolar AS).

Lalu ada "Middle School: The Worst Years Of My Life" (6,9 juta dolar AS), "Sully" (5,3 juta dolar AS), "Masterminds" (4,1 juta dolar AS) dan "Queen Of Katwe" (1,6 juta dolar AS) menurut warta kantor berita Xinhua.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016