"Kami sudah memulangkan jemaah haji sebanyak 52 kloter ke daerahnya masing-masing dengan jumlah 18.613 orang atau sekitar 70,07 persen dari total yang diberangkatkan ke Tanah Suci," kata Subbidang Humas PPIH Debarkasi Surakarta, Agus Widakdo, di Boyolali, Sabtu.
Menurut Agus Widakdo, rombongan kloter 52 sebanyak 360 orang telah tiba di Bandara Adi Soemarmo pada pukul 15.31 WIB atau lebih cepat 14 menit dari jadwal semula.
"Setibanya jemaah haji gabungan dari Kabupaten Tegal, Pemalang, dan Banyumas Jateng ini, di bandara langsung dibawa dengan sembilan bus menuju asrama haji Donohudan Boyolali untuk dilakukan serah terima kepada petugas daerah untuk dipulangkan ke rumah masing-masing," kata Agus Widakdo.
Menurut Agus PPIH Debarkasi Surakarta pada Sabtu ini, telah kedatangan jemaah haji sebanyak lima kloter yakni 49 asal Tegal dan Batang yang tiba di bandara pukul 01.27 WIB, kemudian disusul 50 asal Batang dan Brebes pukul 07.33 WIB.
Rombongan haji kloter 51 asal Brebes dan Pekalongan juga tiba di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, pada pukul 11.34 WIB kemudian disusul kloter 52 asal Tegal Banyumas, dan Pemalang.
"Kami kini sedang menunggu kedatangan jemaah haji kloter 53 gabungan asal Banyumas, Purbalingga, Cilacap, dan Banjarnegara. Kloter ini, diperkirakan tiba di bandara, sekitar pukul22.35 WIB," katanya.
Agus menjelaskan, jumlah jemaah haji yang meninggal dunia di Tanah Suci hingga kedatangan kloter 52 sebanyak 49 orang, sedangkan satu lainnya setibanya di Tanah Air, sehingga totalnya 50 orang.
Jumlah jemaah haji yang sakit dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Dr Moerwardi Solo, sebanyak dua orang, sedangkan haji yang masih tertinggal di Tanah Suci sebanyak tujuh orang.
"jemaah haji yang tertinggal itu, karena sakit dan dirawat di Rumah sakit Arab Saudi," katanya.
Menurut dia, jemaah haji yang masih sakit di Tanah Suci tersebut akan dipulangkan ke Tanag Air dengan rombongan kloter selanjutnya, jika sudah mendapat rekomendasi layat terbang dari dokter yang merawat.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016