Tidak kurang dari 206 mahasiswa Indonesia terhenti beasiswanya menyusul pembekuan lembaga pemberi beasiswa oleh pemerintah Turki, demikian Pejabat Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya Kedutaan Besar Indonesia di Ankara, Dyah L Asmarani, Sabtu.
Kementerian Luar Negeri memiliki komitmen untuk senantiasa hadir mendampingi dan memberikan perlindungan bagi WNI yang membutuhkan. Salah satunya diwujudkan dalam pemberian bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa yang terputusnya beasiswanya.
Sejak pertengahan Juli lalu, perwakilan Indonesia di Turki menampung lebih dari 70 orang mahasiswa Indonesia yang terpaksa keluar dari tempat tinggalnya dan terhenti beasiswanya sebagai akibat dinamika politik yang terjadi di Turki. Secara bertahap mahasiswa dibantu untuk memperoleh tempat tinggal yang baru, mendampingi proses kepindahan serta memastikan keamanan mereka.
Saat ini terdapat lebih dari 700 pelajar dan mahasiswa Indonesia sedang menenpuh pendidikan di Turki dan mayoritas adalah penerima beasiswa, baik dari Pemerintah Turki maupun dari pihak lain. Para pelajar dan mahasiswa tersebut berasal dari berbagai daerah dan menekuni berbagai bidang ilmu, dari sains dan teknologi, ilmu sosial, hingga teologi Islam.
Terhentinya pemberian beasiswa menjadi pukulan berat bagi mereka yang kebanyakan sudah di tahap akhir kuliahnya. Tak heran bila mereka memilih bertahan dan melanjutkan kuliahnya ditengah situasi yang tak menentu di Turki.
Pemberian bantuan disambut haru mahasiswa yang sempat merasa putus asa karena terancam terhenti pendidikannya di Turki dan harus kembali ke Indonesia. Intan, salah satu mahasiswa Hacettepe University mengatakan bantuan yang diberikan Pemerintah Indonesia ibaratkan bagai secercah harapan yang membuatnya bersemangat lagi meraih cita-cita mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Sementara Firdaus, mahasiswa Istanbul Technical University mengungkapkan beratnya situasi yang harus dihadapi mahasiswa setelah terhentinya beasiswa namun uluran tangan dan kepedulian Perwakilan RI telah membesarkan hati dan semangat mahasiswa untuk bertahan dan bertekad hanya akan pulang bila lulus dan membawa ijazah.
Duta Besar Indonesia untuk Turki, Wardana, menyampaikan apresiasi atas upaya sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Turun Tangan yang secara sukarela membantu pengumpulan data, pencarian rumah tinggal yang baru, dan membantu Perwakilan penyelesaian masalah mahasiswa di Turki.
Disampaikan pula setelah di kota Ankara dan Istanbul, secara bertahap akan dilakukan penyerahan bantuan biaya pendidikan untuk mahasiswa Indonesia di kota lain seperti Kayseri, Trabzon, Bursa, Samsun, Gaziantep, dan Izmir.
Pada kesempatan tersebut, Konsul Jenderal Indonesia di Istanbul, Herry Sudradjat, menyampaikan pesan kepada mahasiswa penerima agar bantuan darurat tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan, dan Perwakilan RI di Turki siap membantu dalam mencari solusi bagi persoalan mahasiswa Indonesia di wilayah kerja paska kudeta di Turki.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016