London (ANTARA News) - Manajer baru Swansea City Bob Bradley mengecilkan label "pionir" yang dikenakan kepadanya, menegaskan bahwa peruntungan klub Wales itu lebih penting daripada raihan-raihan pribadinya.

Bradley, mantan pelatih timnas AS, menjadi pelatih pertama asal AS di kompetisi tertinggi Inggris setelah ditunjuk oleh Swansea pada awal pekan ini, menyusul kepergian Francesco Guidolin asal Italia.

"Namun hal ini mengenai menjadi pionir -- saya bukan manajer asal AS, saya merupakan manajer sepak bola," kata pria 58 tahun ini kepada para pewarta.

"Tidak ada satu orang pun di Swansea yang peduli mengenai AS, mereka peduli kepada klub sepak bola ini dan itulah mengapa saya berada di sini."

Bradley akan mendapat tugas untuk mendongkrak moral klub Wales itu, yang saat ini menghuni peringkat keempat dari bawah di klasemen liga.

"Kami adalah tim yang memiliki sedikit nasib buruk dan kehilangan sedikit kepercayaan diri," tambah Bradley.

"Terkadang ketika hasil-hasil tidak menguntungkan Anda dan Anda kehilangan sedikit kepercayaan diri, beberapa hal sedikit menjauh dari Anda. Dan sekarang mungkin ada momen-momen ketika mereka mendapatkan sedikit lebih banyak kepercayaan diri."

Mantan manajer timnas Mesir itu juga menambahi prioritasnya akan tertuju pada memperbaiki hubungan dengan para penggemar, setelah beberapa kubu memperlihatkan rasa tidak senang dengan pemecatan Guidolin.

"Itulah hal nomor satu. Untuk suatu klub agar dapat memiliki peluang untuk menjadi sukses, Anda harus memiliki hubungan dengan para penggemar dan komunitas, itulah yang penting," ucapnya.

"Saya memiliki respek penuh untuk Francesco dan saya akan melakukan apapun untuk mendapatkan respek mereka. Namun untuk menjelaskan satu hal, tidak peduli apa nama Anda, jika Anda datang ke liga Anda harus mendapatkan respek."

Bradley juga mengatakan bahwa pemecatannya sebagai pelatih timnas AS merupakan "kesalahan," dan menambahi bahwa timnas Inggris memerlukan manajer lokal di tengah laporan-laporan media setempat yang mengait-ngaitkan posisi tersebut dengan pelatih timnas AS Juergen Klinsmann.

"Saya tidak mengapresiasi cara hal itu terjadi (dipecat sebagai pelatih AS), menurut saya mereka melakukan kesalahan," tambahnya.

"Menurut saya ada saat-saat ketika masuk akal untuk pergi keluar negeri untuk mendapatkan manajer untuk timnas. Namun menurut saya dengan Inggris, Anda harus mencari ke dalam (negeri)," demikian Reuters.

(H-RF)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016