Situbondo (ANTARA News) - Keluarga korban pembunuhan oleh pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Situbondo, Jawa Timur, yang juga saksi kunci dalam kasus pembunuhan dan penipuan dengan modus penggandaan uang, dijaga oleh para polisi dari Polres Probolinggo.
"Sejak kasus pembunuhan suami saya (almarhum Ismail Hidayah) dan dugaan penipuan penggandaan uang oleh Taat Pribadi beserta beberapa pengikutnya, Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifudin menyuruh anggotanya melakukan penjagaan di sekitar rumah saya dan saya tahu orang-orangnya yang menjaga," kata Bibi Resemjan istri korban pembunuhan di rumahnya di Situbondo, Jumat.
Ia mengungkapkan, sejak terungkapnya kasus dugaan pembunuhan dan penipuan Taat Pribadi, Bibi Resemjan dan keluarganya yang tinggal di Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Situbondo, telah dijaga polisi karena khawatir keselamatan mereka terancam.
Dia sempat tidak tahu keluarganya dijaga polisi, namun mengaku mendengar dari tetangganya yang menyebutkan pada Rabu (5/10) siang beberapa polisi datang ke ruko miliknya yang sedang tutup.
"Katanya tetangga sempat ada dua mobil ke sini, tetapi setelah foto-foto tidak ada lagi, saya tidak tahu itu polisi dari Situbondo atau dari mana karena yang saya tahu sejak kasus ini ramai anggota Polres Probolinggo memang ada yang menjaga saya," kata Bibi.
Bibi Resemjan juga mengetahui beberapa nama orang (pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi) yang diduga kuat terlibat dalam penipuan dan penculikan serta pembunuhan suaminya.
"Buktinya ada di berkas saya seperti kwitansi dan beberapa ada rekaman masih tersimpan baik," kata dia.
Sebelumnya Kuasa Hukum atau Pengacara istri korban pembunuhan Ismail Hidayah, Asman Afif Ramadhan, mendatangi Polres Situbondo untuk meminta perlindungan karena merasa terancam.
Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP I Gede Lila Buana Arta mengatakan, setelah mendapatkan surat permintaan perlindungan keamanan dari kuasa hukum Bibi Resemjan, polisi akan menindaklanjutinya.
Menurutnya, secara teknis belum dijabarkan apakah akan dijaga oleh beberapa personel secara langsung atau hanya dipantau dari jauh.
Pewarta: Novi Husdinariyanto/Zumrotun Solichah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016