London (ANTARA News) - Indonesia terpilih sebagai anggota Council of Administration (CA) Universal Postal Union (UPU), dalam pemilihan yang dilaksanakan dalam Kongres UPU ke-26 di Istanbul, Turki, Kamis.
Indonesia memperoleh suara terbanyak ke-6 dari 10 negara Kelompok IV dari kawasan Asia Selatan dan Oceania, yaitu Jepang, RRT, Malaysia, Australia, Korsel, Indonesia, Uni Arab Emirates, Vietnam, Iran, dan Pakistan, demikian keterangan Konjen RI di Istambul kepada Antara London, Jumat.
Ketua Delegasi Indonesia, Basuki Yusuf Iskandar, mengatakan terpilihnya kembali Indonesia di CA - UPU untuk periode 2017-2020 merupakan bukti kepercayaan dunia internasional atas peran aktif Indonesia selama ini dalam perkembangan layanan pos global.
Dikatakannya keanggotaan Indonesia di CA - UPU memiliki arti strategis bagi kepentingan nasional karena tidak hanya mendorong peningkatan pembangunan konektivitas setiap daerah di Indonesia melalui layanan pos, tapi juga memberikan kesempatan bagi Indonesia dalam menentukan arah dan rencana strategis perkembangan pos global terutama dalam masa transisi menuju layanan pos yang terintegrasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
Selain itu, keanggotaan Indonesia di UPU juga digunakan untuk memperjuangkan reformasi organisasi menuju UPU yang lebih efisien, efektif, dan tanggap atas dinamika perposan dunia berkembang pesat berkolaborasi dengan ICT.
Keanggotaan Indonesia terakhir kali di CA adalah di tahun 2012 karena sesuai aturan UPU, negara yang menjabat dua periode keanggotaan tidak dapat dipilih kembali untuk periode 4 tahun berikutnya.
Kongres UPU ke-26 berlangsung dari tanggal 20 September hingga 7 Oktober.
Delegasi Indonesia dipimpin Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Komunikasi dan Informatika, didampingi perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Luar Negeri, PT Pos Indonesia, KBRI Ankara dan KJRI Istanbul.
Selain memilih anggota CA-UPU, Kongres ke-26 UPU juga memilih 40 anggota POC UPU periode 2017-2020, Direktur Jenderal, dan Deputi Direktur Jenderal UPU periode 2017-2020. Petahana Dirjen Bishar Abdirahman Hussein dari Kenya dan petahana Deputi Dirjen Pascal Clivaz dari Swiss secara konsensus terpilih kembali menjalankan mandat empat tahun keduanya.
UPU berkantor pusat di Bern, Swiss dan beranggotakan 192 negara ditetapkan sebagai badan khusus PBB yang menangani bidang pos pada 1 Juli 1948, merupakan forum utama bagi bertemunya negara anggota dan penyelenggara layanan pos (Postal Designated Operator) seluruh dunia guna merumuskan dan menetapkan peraturan pos internasional mencakup administrasi pos, operasional/tata laksana pos internasional, serta produk dan jasa layanan pos.
UPU juga menyediakan asistensi teknis kepada negara anggotanya dalam mengembangkan sektor pos memiliki dua dewan utama yaitu Council of Administration (CA) dan Postal Operations Council (POC). CA merupakan dewan bertugas mengawasi jalannya pelaksanaan strategic plan dan fungsi-fungsi dalam UPU, yang mencakup urusan regulasi, administrasi, legislasi, dan aspek-aspek legal. Indonesia telah delapan kali menjadi anggota CA sejak tahun 1952-1957 hingga 2008-2012. Sedangkan POC merupakan dewan yang menangani urusan teknis maupun operasional layanan pos. Di POC, Indonesia menjadi anggota aktif selama kurun waktu 1957-1999 dan 2008-2012.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016