Wali Kota Bitung, Maxmiliaan Jonas Lomban mengatakan, ratusan perahu hias yang berparade tersebut merupakan utusan instansi, pengusaha perikanan, nelayan dan dari pihak kecamatan.
"Masyarakat sangat antusias menonton parade perahu hias yang dikawal dengan perahu karet pihak Angkatan Laut," kata Lomban di Bitung, Kamis.
Berbagai tipe hiasan mewarnai parade tersebut antara lain, perahu berbentuk ikan, berbentuk taman laut, berbentuk flora laut yang membuat wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara memenuhi pelabuhan perikanan tersebut.
Menurut Lomban, parade perahu hias ini akan selalu mengisi FPSL di tahun mendatang karena selain dapat menghibur masyarakat juga menjadi ajang pendidikan bagi generasi muda, karena kapal hias tersebut ukurannya bervariasi dari perahu nelayan biasa, sampai kapal besar berkekuatan 80 sampai 100 GT.
Ia menambahkan, kapal besar milik Badan SAR dan kapal besar milik TNI Angkatan Laut juga turut berpartisipasi dalam parade perahu hias.
Secara terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Kapal Bitung, Robby Walukow mengatakan, parade perahu hias sudah selayaknya dilaksanakan setiap tahun, karena potensi pariwisata bidang kemaritiman dan perikanan menjadi objek wisata terbesar di Kota Bitung.
Pariwisata Bitung, kata Walukouw, tidak pernah terlepas dengan potensi perikanan dan kemaritiman, apalagi adanya Pelabuhan Samudera Bitung, pabrik pengalengan ikan dan taman bawah laut di Selat Lembe.
Pewarta: Joyce Bukarakombang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016