Jakarta (ANTARA News) - Federasi Olahraga Rekreasi-Masyarakat Indonesia (FORMI) ingin menghilangkan stigma negatif masyarakat terhadap olahraga elektronik (e-sports) yang sejatinya memang berbasis permainan digital daring (game online).

Ketua Umum FORMI Hayono Isman mengakui bermain "game online" bisa menimbulkan dampak negatif bagi perilaku seseorang terutama generasi muda. Namun itu bisa terjadi karena tidak ada nilai-nilai olahraga di dalamnya.

"Dalam e-sports, ada nilai-nilai olahraga yang ditanamkan, seperti sportifitas, saling menghargai dan tidak melakukan kekerasan terhadap orang lain. E-sports memang bersaing, tetapi semua dilakukan untuk merangkai kebersamaan," ujar Hayono di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Kamis.

Selain itu, dia melanjutkan, olahraga elektronik adalah bidang yang diawasi dengan baik oleh organisasi-organisasi penaung, di mana atlet hingga wasit memiliki aturan-aturan baku yang harus dipatuhi.

Di Indonesia sendiri, olahraga elektronik diwadahi oleh Asosiasi e-Sports Indonesia atau Indonesia e-Sports Association (IeSPA) yang bernaung di bawah FORMI.

Sementara di dunia, cabang ini masuk dalam pengawasan Federasi e-Sports Internasional atau International e-Sports Federation (IeSF).

Oleh karena itulah, FORMI meminta pemerintah bisa mendorong perkembangan olahraga elektronik. Karena selain bisa mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia, bidang ini diyakini juga mampu membangkitkan budaya teknologi di masyarakat.

"Industri Indonesia pun akan berkembang dan suatu saat bisa menjadi produsen bukan lagi sekadar pasar yang potensial. Saya yakin jika e-sports terus digencarkan di kalangan generasi muda, lima tahun lagi Indonesia bisa merasakan dampak positifnya," tutur Hayono, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana The Association for International Sport for All (TAFISA) World Games atau Pesta Olahraga Masyarakat 2016 .

Adapun Indonesia saat ini sedang menyelenggarakan Kejuaraan E-Sports Dunia ke-8 di Jakarta, yang menjadi bagian dari rangkaian acara TAFISA World Games 2016.

Ada sekitar 300 peserta dari 37 negara yang mengikuti kejuaraan yang diselenggarakan di Mal ABC Taman Impian Jaya Ancol ini.

Pertandingan dilaksanakan mulai hari ini, Kamis (6/10) hingga Minggu (9/10).

Beberapa jenis e-sports yang dipertandingkan adalah League of Legends dan Counter Strike.

Pewarta: Michael S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016