Kesimpulannya aktivitas vulkanik Gunung Bromo belum stabil dan statusnya masih siaga atau level III

Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA News) - Kepala Sub Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan aktivitas Gunung Bromo yang berketinggian 2.329 meter dari permukaan laut, cenderung naik.

"Sejauh ini aktivitas gempa tremor Gunung Bromo cenderung naik berdasarkan data yang terekam di seismograf, namun masih fluktuatif," katanya via telepon dari Kabupaten Probolinggo, Kamis.

Menurut dia, secara visual Gunung Bromo pada 6 Oktober 2016 pukul 06.00-12.00 WIB terpantau dalam cuaca cerah, angin tenang, suhu 10-22 derajat celcius, dan terlihat dengan jelas hingga berkabut.

"Asap kawah teramati putih kelabu coklat kehitaman sedang-tebal bertekanan sedang dan tinggi asap berkisar 200-500 meter dari puncak kawah yang mengarah ke barat-barat daya," tuturnya.

Sedangkan data seismik yang terekam di seismograf mencatat gempa tremor menerus dengan amplitudo maksimum 0,5-14 milimeter dan dominan 2 milimeter, kemudian satu kali embusan dengan amplitudo maksimum 15 milimeter selama 20 detik.

Dibandingkan pada periode yang sama, aktivitas Gunung Bromo pada 5 Oktober 2016 pukul 06.00 - 12.00 WIB tercatat secara visual cuaca cerah - mendung, angin tenang, Gunung Bromo jelas - tertutup kabut.

Terlihat asap kawah putih hitam kelabu hingga kecoklatan tipis - tebal bertekanan sedang, tinggi asap berkisar 500 - 700 m dari puncak kawah, tertiup angin kearah Barat daya - Barat laut dan aktivitas seismik tercatat tremor vulkanik menerus dengan amplituda dominan 1 milimeter.

"Kesimpulannya aktivitas vulkanik Gunung Bromo belum stabil dan statusnya masih siaga atau level III," katanya.

Seiring dengan status tersebut, lanjut dia, rekomendasi PVMBG yakni masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung atau wisatawan atau pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 2.5 km dari kawah aktif gunung ini.


Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016