Agar dapat mencapai target tersebut Antara bersama badan-badan usaha milik negara (BUMN) lain harus bersinergi, berkolaborasi, bahkan membangun aliansi strategis untuk meningkatkan nilai (value),"Jakarta (ANTARA News) - Perum LKBN Antara diharapkan menjadi perusahaan yang besar, kuat, tetapi lincah seperti apa yang diharapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Deputi bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno di Jakarta, Rabu.
"Agar dapat mencapai target tersebut Antara bersama badan-badan usaha milik negara (BUMN) lain harus bersinergi, berkolaborasi, bahkan membangun aliansi strategis untuk meningkatkan nilai (value)," kata Harry.
Menurut Harry, dalam upaya mejadikan BUMN yang besar, kuat, dan lincah saat ini sudah dibangun NPNC (National Publishing and News Corporation/Korporasi Penerbitan dan Pemberitaan Nasional) yang untuk sementara dikelola bersama oleh Antara, PNRI (Percetakan Negara Republik Indonesia), Balai Pustaka, dan PFN (Produksi Film Nasional).
Harry menjelaskan, Menteri BUMN Rini Soemarno sangat berharap badan-badan usaha milik negara tersebut dapat mencapai ketiga target itu.
Karenanya Menteri mengajak para direktur utama BUMN untuk bertemu sebulan sekali guna, setidaknya, saling mengenal satu sama lain.
"Para direktur utama perlu saling mengenal. Semoga upaya menjadikan BUMN besar, kuat dan lincah bisa tercapai. Mereka harus mengenal satu sama lain karena setiap BUMN memiliki keunikannya sendiri-sendiri," ujar Harry.
Dalam kesempatan itu ia juga meminta Antara tidak terlalu berharap untuk mendapatkan dana penyertaan modal negara (PMN) yang tahun ini merupakan tahun terakhir pemerintah memberikan PMN.
"Antara harus lebih kreatif dalam mengembangkan usahanya sambil terus mengantisipasi setiap perkembangan pelanggan di era digital dewasa ini," katanya pada acara rapat kerja nasional Antara.
Kegiatan tersebut juga dihadiri antara lain oleh Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika, Prof. Dr. Henry Subiyakto, Anggota Komisi I DPR RI, Arief Suditomo dan wartawan senior nasional Parni Hadi.
Pewarta: Libertina Widyamurti Ambari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016