Pasien, keluarga pasien termasuk paramedis yang berjaga-jaga berhamburan keluar rumah sakit itu karena kaget dan panik mendengar suara ledakan cukup keras hingga ke lantai dasar rumkit yang terletak di jalan Metro Tanjung Bunga ini sekira pukul 22.15 WITA.
Kuat dugaan ledakan tersebut bersumber dari gas yang berada di lantai sembilan diketahui merupakan gudang penyimpanan peralatan gas dan listrik rumah sakit itu.
"Tadi terdengar suara keras seperti ledakan, saya dan kelaurga lalu bergegas keluar. Suara itu mirip ledakan tabung gas dan sanhat keras," tutur Lukman salah satu keluarga pasien yang berada dilantai dua rumah sakit.
Saat kejadian puluhan orang berlomba-lomba keluar dari gedung untuk menyelamatkan diri. Suara ledakan terdengar dari lantai dua enam dan delapan bahkan sampai di area lahan parkir. Saat ledakan juga disertai dengan api yang terlihat dilantai sembulan tersebut.
Kepanikan terlihat saat beberapa perawat sempat membawa pasien saat itu dengan kursi roda untuk menyelamatkan diri termasuk keluarga pasien juga mengamankan keluarganya dengan kursi roda karena tidak mampu berjalan.
"Saat ledakan tadi tiba-tiba air keluar dari plafon rumah sakit membasahi ruangan dan ainya hangat. Saya bersama ayah saya di lantai tujuh langsung keluar mencari perlidungan, sementara lainnya dievakuasi petugas" ujar Ardiyanto, kelurga pasien Rabu dini hari.
Getaran juga terasa pada lantai tiga empat, lima dan tujuh saat kejadian berlangsung.
Akibat dari ledakan itu, dua mobil yang parkir persis dibelakang gedung rusak karena dijatuhi reruntuhan ledakan.
10 mobil Pemadam Kebakaran diterjunkan dan api berhasil dipadamkan 30 menit kedepan . Menurut tim pemadam kebakaran, api berasal dari lantai sembilan dan mulai merembes ke lantai delapan.
Hingga saat ini ratusan orang dan pasien telah dievakuasi dan berada di lantai dasar maupun area parkir untuk menunggu sampai kondisi benar-benar aman.
Belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait penyebab kejadian itu.
Hingga saat ini polisi masih berjaka-jaga dilokasi ledakan untuk mengamankan situasi.
Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016