Probolinggo (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Selasa, mendatangi Padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo untuk menjemput warganya yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng agar pulang.

"Penjemputan ini merupakan salah satu perhatian dari Pemkab Pasuruan terhadap warga yang kebetulan ada di sini," kata Kepala Kesbangpol Kabupaten Pasuruan Yudha Tri Widya Sasongko.

Dia menjelaskan, kedatangannya ini mencoba untuk berkomunikasi secara persuasif agar para pengikut Dimas Kanjeng mau diajak kembali pulang ke rumahnya masing-masing.

"Kami mencoba melakukan pendekatan dan memberi pengertian secara baik-baik kepada mereka agar mereka tahu maksud dari pemerintah daerah itu baik," ujarnya.

Yudha mengatakan saat ini sudah banyak pengikut Dimas Kanjeng yang berasal dari Kabupaten Pasuruan yang memilih untuk pulang.

"Dari informasi yang kami terima ada 25 orang Pasuruan yang menetap di tenda-tenda di kompleks padepokan itu, namun sekarang hanya tinggal lima orang dikarenakan banyak yang pulang memakai sepeda motor," kata Yudha.

Yudha menambahkan kelima orang yang tersisa cukup susah untuk dipaksa pulang disebabkan harus menunggu surat keterangan dari Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng, Marwah Daud.

"Mereka tidak mau pulang karena masih ada tugas jaga barang di tenda. Tapi mereka janji dalam dua hari ini akan pulang ke rumahnya," tambahnya.

Pihak Pemerintah Kabupaten Pasuruan sendiri menyiapkan satu buah bus untuk membawa pulang para pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Pewarta: Indra Setiawan/WI
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016