Jaringan itu, yang seluruh anggotanya adalah perempuan, "berusaha untuk memperoleh bahan kimia yang digunakan guna membuat sabuk peledak" dan berencana untuk menyerang "bangunan-bangunan penting," kata kementerian dalam negeri, sebagaimana dilansir AFP.
Para perempuan tersebut telah membangun "hubungan dekat dengan beberapa teroris Maroko yang berafiliasi dengan Daesh (ISIS) dan berbasis di perbatasan Suriah-Irak," tambahnya.
Jaringan tersebut merekrut dan melatih para perempuan di beberapa bagian negara itu termasuk tempat wisata di Tangier dan kota-kota dekat ibu kota Rabat, ungkap kementerian.
Rabat mengatakan lebih dari 150 jaringan teroris telah dibongkar sejak tahun 2002, termasuk belasan dalam tiga tahun terakhir yang memiliki hubungan dengan para ekstremis di Irak dan Suriah.
Sebuah studi oleh Soufan Group yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan pada Desember lalu bahwa sedikitnya 1.200 warga Maroko telah melakukan perjalanan ke luar negeri untuk berjuang bersama ISIS dalam 18 bulan sebelumnya. (hs)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016