Jambi (ANTARA News) - Menteri Negara Lingkungan Hidup (Meneg LH), Rahmat Witoelar mengakui, saat ini dunia internasional mengkhawatirkan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia masuk ke atmosfer. "Soal asap kebakaran hutan Indonesia menimbulkan gangguan polusi udara ke Singapura dan Malaysia itu mah dianggap kecil, tapi jika sudah masuk ke atmosfer berarti merambah ke seluruh dunia," kata Witoelar dalam Lokakarya pencegahan kebakaran hutan dan pencegahan asap di Jambi, Kamis. Lokakarya yang dibuka Menko Kesra Aburizal Bakri dan menampilkan tiga menteri sebagai pembicara yaitu Menhut MS Kaban, Menteri Pertanian Anton Apriantono, dan Rahmat Witoelar, serta sejumlah petinggi Mabes TNI/POLRI. Witoelar menjelaskan, kekhawatiran dunia terhadap pencemaran udara akibat asap kebakaran hutan di Indonesia kini menjadi salah satu isu internasional, sebab pencemaran udara dunia kini selain akibat emisi efek rumah kaca juga emisi karbon monoksida (CO). Efek tersebut amat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia di dunia, sebab itu para pimpinan dunia kini telah sepakat untuk mengurangi emisi dan menjadi perhatian. Negara-negara Eropa dan Asean saat ini terus menjalin kerjasama untuk menekan dan mengurangi emisi-emisi tersebut untuk mencemari udara dengan membuat pembakaran untuk mengoperasionalkan industri tanpa mengeluarkan asap. Di Indonesia juga saat ini telah menerapkan sanksi hukuman berat dengan UU lingkungan Hidup bagi para pelaku yang membakar hutan dan lahan perkebunan, karena dampak yang ditimbulkan menuai berbagai persoalan ekonomi, sosial, dan budaya. Indonesia kini menjadi salah satu negara keempat dunia masuk kategori pencemaran udara, kata Rahmat Witoelar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007