Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Malaysia berencana membangun jaringan transmisi listrik bawah laut dari Pakanbaru, Riau, ke Malaka, Malaysia, sepanjang 300 km dengan nilai 300 juta dolar AS. Direktur Transmisi dan Distribusi PLN Herman Darnel Ibrahim di Jakarta, Kamis, mengatakan jaringan transmisi tersebut merupakan hasil studi yang dilakukan pada 2004. "Saat itu, direkomendasikan pembangunannya selesai 2009. Namun, karena kajian jual beli listrik belum selesai maka target kemungkinan mundur menjadi 2011," katanya. Herman mengatakan pendanaan proyek diperkirakan bisa diperoleh melalui pinjaman Japan Bank for International Coorperation (JBIC). Menurut dia, studi kelayakan proyek itu sudah selesai dan saat ini masih dalam tahap kajian finansial. Ia mengungkapkan, ada tiga opsi skema kerja sama listrik antarnegara itu yakni "swap" (jual beli) listrik, Indonesia jual listrik ke Malaysia dan Malaysia jual listrik ke Indonesia. "Kemungkinan yang paling cocok `swap` listrik'," katanya. Herman mengatakan, proyek transmisi Sumatera-Malaysia juga masih menunggu realisasi pembangunan transmisi 275 kV di sistem interkoneksi Sumatera. "Kami targetkan pembangunan transmisi 275 kV bisa ditender, sehingga 2009 atau 2010 sudah selesai," katanya. Menurut dia, sekarang ini, pihaknya tengah tahap prastudi kelayakan dan pengajuan amdal. Proyek interkoneksi 275 kV itu membutuhkan biaya Rp5,7 triliun yang terdiri dari jaringan transmisi 1.200 kilometer senilai Rp3,5 triliun, pembangunan 11 gardu induk (GI) baru Rp1,5 triliun dan Rp700 miliar digunakan membiayai penambahan tegangan lima GI yang masih 150 kV menjadi 275 kV. Kelima GI tersebut meliputi Lubuk Linggau, Lahat, Bangko, Muara Bungo, dan Kiliranjao. Sumber pendanaan pembangunan interkoneksi 275 kV itu di antaranya berasal dari PLN Rp700 miliar dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) 155 juta dolarB AS. Pendanaan JBIC itu digunakan untuk pembangunan transmisi dari Padangsidempuan ke Payakumbuh sepanjang 300 km. "Sedangkan, pembangunan transmisi 900 km tengah dicari pendanaannya," katanya. Deputi Direktur Transmisi PLN Djoko Hastowo menambahkan, biaya pembangunan jaringan transmisi 900 kilometer sisanya mencapai Rp2,7 triliun. Jalur tersebut meliputi Lahat-Gumawang-Seputih Bayak-Sutami, Kiliranjao-Semangkok, dan Galang-Binjai. Pembangunan interkoneksi 275 kV itu juga mendukung rencana proyek transmisi Sumatara-Jawa sepanjang 650 km.(*)
Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007