Sidoarjo (ANTARA News) - Tanggul lumpur Lapindo di sisi utara yang struktur tanahnya sangat labil, rawan jebol, setelah hujan mengguyur Porong, Sidoarjo, Jatim, Rabu malam (11/4).
Dikhawatirkan jika tanggul sisi utara yang setinggi tujuh meter itu jebol, area genangan lumpur di Perum TAS akan meluas, demikian juga di Desa Renokenongo, Gempolsari, dan sebagain Desa Kedungbendo.
Mengantisipasi kemungkinan luber tersebut petugas dari Satgas Emergency Kodam V/Brawijaya terus berupaya meninggikan tanggul, kata Komandan Satgas Emergency Kodam V/Brawijaya, Kapten Sutardji saat ditemui ANTARA, Kamis.
Namun, karena perjalanan truk pengangkut sirtu dari Malang dan Pasuruan terganggu, untuk sementara diambilkan sirtu dari pinggiran tanggul.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan warga dan beberapa petugas lapangan lainnya, agar peninggian tanggul di sisi utara hari ini (12/4) bisa rampung, sebab kalau tanggul di sisi utara tidak teratasi, luberan lumpur semakin meluap. Bahkan bisa jadi kembali meluberi Jl Raya Porong, termasuk rel KA.
Sutardji mengemukakan, awalnya pengalihan tugas penanganan lumpur dari Timnas ke BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) sampai saat ini tidak mempengaruhi pekerjaan penanggulan, maupun penutupan pusat semburan lumpur.
Ia mengakui, sampai saat ini pihaknya belum menerima instruksi khusus tentang program selanjutnya yang akan dikerjakan.
Namun demikian, pihaknya masih tetap melaksanakan kegiatan seperti biasanya dan juga masih mengikuti arahan dari Timnas. Rencananya, hari ini (12/4), BPLS akan melakukan kunjungan ke Porong.
Kemungkinan BPLS akan memberikan instruksi dan arahan kepada petugas lapangan, setelah mereka melakukan kunjungan langsung di Porong, termasuk melihat perkembangan kondisi terbaru.
Sutardji menambahkan, selain tanggul di sisi utara yang rawan jebol, tanggul cincin di pusat semburan tanahnya juga labil. Ini juga akibat dari guyuran hujan deras yang terjadi Rabu (11/4) malam.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007