Yogyakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan RI memperkirakan stok vaksin polio injeksi untuk Daerah Istimewa Yogyakarta akan tiba pada akhir Oktober 2016 disebabkan masih terkendala pengadaan di tingkat internasional.
"Kemarin saya sudah mendapatkan konfirmasi dari Kementerian Kesehatan bahwa diperkirakan akhir Oktober baru tiba," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan DIY Elvy Effendi di Yogyakarta, Senin.
Menurut Elvy, sedianya pendistribusian vaksin polio injeksi ke kabupaten/kota diperkirakan bisa dilakukan awal Oktober ini sebab sebelumnya Kemenkes optimistis dapat mengirim stok vaksin polio untuk DIY akhir September.
"Namun kenyataanya terpaksa ditunda lagi karena masih ada masalah dalam pengadaan vaksin," kata dia.
Sesuai keterangan dari Kemenkes, vaksin polio injeksi di Indonesia khususnya yang masih diujicobakan untuk DIY dan Bali masih harus didatangkan dari luar negeri. Sementara untuk pengadaan di tingkat internasional vaksin itu masih mengalami sejumlah kendala.
"Untuk vaksin polio injeksi, Indonesia memang belum bisa memproduksi sendiri. Vaksin itu untuk tahap masih akan diuji coba untuk DIY dan Bali," kata dia.
Sementara itu, Elvy mengatakan untuk vaksin polio di DIY yang sebelumnya masih tersisa dan memiliki masa kedaluwarsa hingga Agustus 2016, secara keseluruhan telah ditarik dari peredaran.
"Untuk sisa vaksin polio sebelumnya telah ditarik seluruhnya," kata dia.
Selama belum ada stok vaksin itu, dia mewanti-wanti agar masyarakat tidak mencari solusi alternatif dengan menggunakan vaksin di luar ketentuan Puskesmas, Posyandu atau dengan jalur tidak resmi. "DIY sudah memutuskan menggunakan vaksin polio injeksi, sudah tidak ada lagi vaksin oral," kata dia.
Dinkes DIY berharap dengan belum adanya vaksin polio hingga akhir bulan ini, masyarakat tetap bersedia membawa anaknya ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk melakukan imunisasi. Selama belum ada stok vaksin polio, imunisasi dasar lainnya tetap dapat dilakukan yakni imunisasi BCG, Campak, DPT, serta Hepatitis.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016