Surabaya (ANTARA News) - Tidak banyak yang tahu, Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD, yang baru saja menjabat adalah pecinta tari. "Saya suka tari sejak SD dan terakhir kali menari sekitar tahun 1993, bahkan tahun 1991 saat kuliah di AS sempat memperkenalkan Indonesia lewat tari," ujarnya, Kamis. Ia bakal dilantik sebagai Rektor ITS di Jakarta, Jumat (13/4). Mantan peserta PLT (Pusat Latihan Tari) Bagong Koesoedihardjo itu menjelaskan saat masih SD (1971) suka dengan tarian klasik. "Tapi, sejak SMP (1974), saya mulai menarikan tarian klasik dan modern," ucap dosen ITS Surabaya yang kelahiran Klaten pada 11 September 1959 tersebut. Oleh karena itu, alumnus SMP Negeri V Yogyakarta tersebut menyatakan, pihaknya akan mendukung kegiatan seni di ITS, termasuk ludruk ITS yang sempat terkenal di Jatim itu. "Karena itu, selain melanjutkan Pak Nuh, saya akan hidupkan UKM, diantaranya Seni dan Olahraga," ungkapnya. Pak Nuh yang dimaksudnya adalah Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, rektor ITS Surabaya yang digantikannya. Ahli beton dari Fakultas Teknik Sipil ITS Surabaya itu akan melanjutkan program Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN), pembangunan asrama mahasiswa (mencapai sekitar 60 persen), dan pengembangan laboratorium. "Untuk menjadi PT BHMN yang berkualitas dan memiliki reputasi internasional, saya kira kualitas pendidikan dan riset perlu dipacu, khususnya pengembangan laboratorium," ucapnya. Namun, kata suami Dyah Listyowati itu, pengembangan "laboratorium" seni tidak akan dilupakan untuk mengembangkan aspek kepribadian dan karakter. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007