Bantul (ANTARA News) - Seniman sekaligus pendiri Pondok Pesantren Roudlotul Fatihah Wonokromo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, KH Muhammad Fuad Riyadi menggelar pameran Tunggal Seni Lukis Rerajah di Galeri Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
"Pameran rerajah yang digelar pada 1 sampai 10 Oktober 2016 ini selain menghadirkan 40 lukisan karya Kyai Fuad ini juga diikuti 11 lukisan karya mahasiswa Fakultas Senin Rupa (FSR) ISI Yogyakarta," kata Kurator pameran rerajah Arya Sucitra di Bantul, Minggu.
Menurut dia, karya lukisan yang diciptkan Kyai Fuad memiliki nilai ketuhanan yang universal seperti yang dihasarkan lukisan abstrak transendental, ruh-ruh spiritualitas semesta melalui goresan garis dan sapuan warna.
Di sisi lain, kata Arya, karya tersebut memberikan pencerahan mendalam akan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan dan kegaiban alam, sehingga karya di sisi itu karyanya bisa menjadi salah satu karya seni bernafaskan Islam.
"Kedalaman karya Kyai Fuad yang terangkai titik-titik dan garis-garis dan irama bisa merangsang ingatan akan tindakan primordial dari pena Tuhan dan senantiasa menekankan keindahan, memiliki kualitas yang lahir daerah spiritual," katanya.
Arya Sucitra juga mengamati perkembangan dan perubahan bentuk lukisan rerajah Kyai Fuad telah mengalami transformasi yang menarik, terutama dalam mewujudkan teks suci lafadz Allah menjadi semacam ruh yang membentuk jasad alam semesta.
"Hal ini menimbulkan persepsi bahwa untaian kaligrafi itu membentuk sebuah objek, batang tubuh gerak manusia maupun simbol universal lainnya seperti lambang hati," katanya.
Ia mengatakan, di dalam lukisan-lukisan Kyai Fuad dapat dilihat jejak-jejak spiritual yang indah dalam balutan seni yang artistik di satu sisi, dan persoalan pelik sosial-politik-ekonomi keumatan di sisi lainnya.
Dengan demikian, menurut dia, Kyai Fuad tidak hanya sekadar mempertontonkan sebuah karya visual yang berorientasi material semata, melainkan ajakan halus menapak jalan-jalan duniawi secara spiritual.
"Disinilah letak kelebihan karya seni lukis rajah Kyai Fuad. Dengan menyelami lukisan rajah ini seolah-olah kita menyelami samudera spiritual yang tidak terbatas di tengah-tengah kehidupan duniawi yang serba terbatas," katanya.
Untuk diketahui, rerajah/rerajahan berasal dari kata rajah yang artinya suratan atau gambar yang mengandung kekuatan gaib. Dari pengertian itu bisa dipahami bahwa rajah/rerajah merupakan gambar/tulisan dengan visual tertentu dengan hadirnya simbol tertentu.
Di dalam kultur pesantren, rajah bukan istilah yang asing bahkan di dalam kehidupan sebagian kultur sebagian masyarakat,
"Tetapi rajah menjadi unik ditangan seorang Kyai Fuad, kyai seniman yang menggurat rajah melalui kanvas dan memvisualisasikannya menjadi karya seni lukis dengan rasa spiritual yang menyentuh batin yang melihatnya," kata Arya.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016