Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) akan membangun sejumlah proyek transmisi dan Gardu Induk (GI) di Jawa dan luar Jawa senilai total Rp18 triliun, sebagai sarana pendukung bagi program percepatan pembangunan pembangkit non-minyak 10.000 Mega Watt (MW). Direktur Transmisi dan Distribusi PT PLN, Dr. Herman Darnel Ibrahim, dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis, mengatakan transmisi dan GI yang akan dibangun itu untuk menyalurkan daya dari pembangkit-pembangkit baru, yang harus dapat diselesaikan 6 bulan sebelum pembangkit tersebut beroperasi pada 2009. Untuk tahap pertama, kata Herman, pada 11 April lalu PLN mengumumkan lelang pekerjaan transmisi dan GI tersebut. Ruang lingkup pekerjaan yang dilelang untuk Jawa-Bali mencakup pembangunan transmisi baru sepanjang 543 kilometer (km), transmisi uprating sepanjang 793,4 km, GI baru di 40 lokasi berkapasitas 1.560 MVA dan 111 lokasi GI yang sudah ada (existing) 6.470 MVA. Sementara untuk luar Jawa-Bali, transmisi baru yang dilelang sepanjang 1.546 km, transmisi uprating 133 km, GI baru 35 lokasi dengan kapasitas 1.710 MVA dan GI existing 3 lokasi 90 MVA. "Pembangunan transmisi dan Gardu Induk ini mempunyai kandungan lokal tidak kurang dari 50 persen sehingga diharapkan dapat mendorong pengembangan industri peralatan listrik dan jasa instalasi dalam negeri," kata Herman. Kandungan lokal yang utama adalah gedung kontrol, pondasi, kabel kontrol, kawat/konduktor, menara listrik tegangan tinggi, isolator, panel, serandang gardu induk, trafo daya, erection dan stringing. Dikatakan pula, dari kebutuhan pendanaan total sebesar Rp18 triliun, pencairannya dilakukan secara tersebar mulai tahun 2007 hingga 2010. Sumber pendanaan direncanakan berasal dari APBN, Anggaran PLN (APLN), kredit ekspor dan pinjaman antar pemerintah (G to G loan) yang untuk tahun 2007 disediakan sebesar Rp6 triliun. Menurut Herman, manfaat lain dari pembangunan transmisi dan gardu induk ini adalah bertambah luasnya daerah yang dapat dilayani (konsumen baru) dan juga meningkatnya keandalan pelayanan dan effisiensi. Selain itu, penyelesaian proyek-proyek transmisi akan lebih membuka dan meningkatkan pelayanan kepada konsumen besar/industri khususnya sekitar Tangerang, Cilegon, Bekasi di Jawa serta Medan, Lampung dan Palembang di Sumatera dan daerah layanan PLN lainnya. Dengan selesainya proyek ini nantinya diharapkan sekaligus akan dapat mengakhiri seluruh kebijakan-kebijakan pelayanan PLN yang selama ini berlangsung seperti Daya Max-Plus dan tarif Multiguna. Pembangunan transmisi ini diharapkan pula menjadi "milestone" dimulainya implementasi Visi 75-100 PLN yang dicanangkan direksi PLN baru-baru ini. Visi 75-100 PLN adalah suatu keinginan untuk mencapai 100 persen rasio elektrifikasi atau akses listrik terbuka, sebelum ulang tahun kemerdekaan RI ke-75 yaitu pada tahun 2020. Implementasi visi tersebut memerlukan pembangunan ketenagalistrikan yang lebih cepat atau dalam skala yang lebih besar yaitu tambahan pembangkit sekitar 3.000-4.000 MW, Gardu Induk sekitar 6000 MVA (100 unit) dan tambahan pelanggan 3,5 juta setiap tahun, kata Herman Darnel. (*)
Copyright © ANTARA 2007