Jakarta (ANTARA News) - Keponakan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Afifuddin Kalla, mengatakan film "Athirah" yang baru-baru ini tayang di sejumlah bioskop di Indonesia bercerita tentang perjuangan perempuan dalam merawat anak-anaknya meski dimadu oleh suami.
"Meski dimadu, Oma Athirah tetap merawat anak-anaknya sembari menjalankan usaha jual beli kain sutra. Di sini kita diajarkan dalam kehidupan keluarga, bahwa manusia tak boleh lemah, apalagi dikuasai kebencian, tetapi harus kuat, penuh cinta tulus dan kasih sayang serta ikhlas untuk berbagi dalam situasi sesulit apapun," kata Afif di Jakarta, Sabtu.
Dia menilai banyak nilai-nilai positif yang terkandung dalam film Athirah. Kisah Athirah yang diperankan Cut Mini itu terkisah sebagai seorang ibu yang memikul beban berat sebagai wanita terpandang di kalangan suku Bugis.
Ketua Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Timur tersebut mengatakan meskipun dalam perjalanannya Athirah dimadu oleh suaminya tapi nenek Afifuddin tersebut tidak pernah meninggalkan amanahnya sebagai seorang istri dan seorang ibu yang baik bagi anak-anaknya.
Dia mengatakan Athirah sebagai representasi sosok keibuan dalam keluarga patut dicontoh karena memberi inspirasi tentang keberhasilan merawat dan menghebatkan keluarganya. Sehingga pada akhirnya berhasil melahirkan sosok pemimpin yang tercermin pada diri wakil presiden Jusuf Kalla beserta sembilan saudaranya menjadi saudagar dari Bugis yang sukses.
"Athirah ini memang sosok keibuan yang tegar, penyayang dan pekerja keras yang patut kita contoh. Dengan kasih sayang dan didikan yang benar, Athirah bisa merawat, mendidik dan melahirkan pemimpin, seperti Pak Jusuf Kalla beserta sembilan saudaranya," katau Direktur Keuangan PT Bukaka tersebut.
Sementara itu, Afifuddin mengatakan dirinya bersama pengusaha HIPMI Jakarta berkomitmen untuk terus mendorong industri kreatif di Indonesia salah satunya melalui dukungan untuk film karya anak bangsa.
"Kejayaan dunia perfilman Tanah Air kini menunjukkan tren terbaiknya. Film berkualitas akan mendorong tumbuhnya industri kreatif di Tanah Air. Film-film karya anak bangsa harus bisa bersaing. Jadi di tengah banyak film dari luar, masyarakat Indonesia malah bisa pilih film dalam negeri karena punya bobot dan kualitas film yang baik. Ini yang penting untuk kita kedepankan," kata dia.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016