Jakarta (ANTARA News) - Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 sukses digelar di Jawa Barat sejak 17 September 2016 hingga 29 September 2016.

Api di kaldron yang menyala selama 13 hari penuh secara perlahan meredup dan kemudian mati, menandakan usainya pesta olahraga yang diikuti lebih dari 9.000 atlet dari 34 propinsi serta memperebutkan 756 medali emas, 756 medali perak, dan 979 medali perunggu itu.

Selain mempertandingkan cabang-cabang olahraga umum, PON Jabar 2016 juga menambah sejumlah cabang olahraga resmi baru yang belum pernah dipertandingkan di pekan olahraga sebelumnya seperti: kriket, hoki, dansa, berkuda dan drumband.

1. Kriket

Kriket menjadi salah satu cabang olahraga resmi yang dipertandingkan pada PON XIX di Jawa Barat pada tahun 2016.

"Kriket akan menjadi cabor resmi pada PON XIX/2016, ditambah lagi hoki, dansa, berkuda dan drumband yang tidak dipertandingkan pada PON 2012," kata Wakil Ketua Umum PB PON Azis Syarif di Bandung, Minggu (26/1).

Dengan demikian, kata dia, PON 2016 akan mempertandingkan 44 cabang olahraga atau menjadi PON dengan jumlah cabang terbanyak yang dipertandingkan sepanjang sejarah pesta olahraga nasional itu.

Masuknya kriket menjadi cabor tambahan pada PON di Jabar itu dilakukan sesuai dengan mekanisme yang ada.

Selain jumlah Pengda Kriket di Indonesia sudah memenuhi ketentuan, cabang yang terkenal di Asia Selatan dan Eropa itu telah dipertandingkan secara ekshibisi pada PON 2012 di Riau.

Tim Kriket Bali putra sukses meraih emas di nomor T20’s dengan megalahkan tim Jabar dengan skor 177-94. Sementara emas untuk juara kriket putri diraih tim kriket putri DKI Jakarta.


ANTARA FOTO/Novrian Arbi


2. Hoki

Hoki indoor digelar di Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung pada 13 hingga 21 September 2016.

Jawa Barat mampu mengalahkan tim kuat DKI Jakarta pada final hoki indoor putra dalam PON XIX/Jawa Barat sehingga berhak dikalungi medali emas.

Sementara DKI Jakarta menambah pundi-pundi emasnya dalam gelaran PON XIX/Jawa Barat melalui cabang hoki indoor nomor putri setelah berhasil mengalahkan tim Papua di partai final dengan skor 4-2.


ANTARA FOTO/Novrian Arbi


3. Dansa

Cabang olahraga dansa untuk kali pertama dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 Jawa Barat yang sebelumnya hanya eksibisi di PON Kalimantan Timur pada 2008.

Dansa yang sempat menjadi polemik di PON Riau pada 2012 sehingga batal digelar, kini dipertandingkan secara resmi meskipun dengan nama berbeda, yakni dancesport.

Kontingen tuan rumah Jawa Barat menjadi juara umum cabang olahraga dansa (dancesport) pada Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 setelah menyabet enam medali emas, tiga perak, dan empat perunggu.

Kemenangan Jawa Barat ini tidak lepas dari penampilan prima pasangan Jericho Arion Sampurna/Velensia Angela yang meraih tiga emas sekaligus pada nomor free for all waltz standard, free for all tango, amateur standard.


ANTARA FOTO/Saptono

Selain kepiawaian atlet berolah tubuh di lantai dansa, olahraga tersebut juga memerlukan kostum mewah untuk mengesankan juri.

Maryam, atlet dansa asal Kalimantan Utara mengaku dirinya mengenakan kostum yang harganya di atas Rp20 juta. Ia juga memiliki beberapa buah sebagai koleksi pribadi.

"Karena saya bertanding memperkuat daerah, jadi kostum dibelikan KONI," kata dia.

Selain pakaian, sepatu juga merupakan bagian terpenting untuk menunjang penampilan atlet dansa.

Demi kenyamanan dalam berlenggak-lenggok di lantai dansa, menurut Maryam, sepatu juga harus berkualitas baik sehingga saat dikenakan sangat nyaman dan tidak ada keraguan akan patah pada bagian penyangganya.

"Sepatu saya ini harganya Rp2 juta. Sebenarnya, saya bisa saja pakai sepatu yang lebih murah, tapi khawatir tidak nyaman, sementara kami dituntut tampil maksimal saat bertanding," kata dia.

Mantan atlet nasional dancesport asal Kalimatan Selatan Kriswandoyo mengatakan, kostum merupakan bagian terpenting dari penampilan atlet selain kemampuan berdansa.

Sejumlah atlet menyakini bahwa konstum yang mewah akan mampu mengesankan juri.

"Biasanya atlet yang sudah berlebel juara tidak akan mau pakai konstum biasa-biasa saja. Jika mau yang bagus, sekitar Rp30 juta ke atas dan harus beli di luar negeri, jika mau murah sedikit bisa beli di Tiongkok," kata dia.

Menurut atlet yang sudah menggeluti dansa sejak 1999 dan sempat memperkuat Indonesia pada ajang SEA Games ini, produk lokal belum mampu mengimbangi buatan luar negeri.

"Ada buatan lokal untuk kalangan pemula dengan harga sekitar Rp400.000, tapi jika untuk yang benar-benar bagus dengan batu stroinski, sejauh ini masih impor dari luar negeri," kata dia.


4. Berkuda

Kontingen Pacuan Kuda PON XIX Jawa Barat sukses menyabet gelar juara umum. Jabar duduk di posisi pertama dengan perolehan satu medali emas, dua perak, dan dua perunggu. Sementara itu, posisi runner up menjadi milik kontingen Jawa Tengah dengan torehan 1 medali emas, 2perak, dan 1 perunggu. Jawa Timur duduk di posisi tiga dengan 1 emas dan 1 perak.


ANTARA FOTO/Andika Wahyu

5. Drumband

Tim drumband Jawa Barat lolos menjadi juara umum cabang Drumband dengan mengoleksi lima medali emas cabang Drumband pada PON XIX/2016.


ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso


Emas diperoleh dari Lomba Ketahanan dan Ketepatan Berbaris (LKKB) campuran 2.000 meter, LKKB campuran 4.000 meter, Lomba Berbaris Jarak Pendek (LBJP) Putri 600 meter, LBJB mix 600 meter, dan Lomba Baris Berbaris (LBB).

Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016