Sebagai tindak lanjut telah terbentuknya komunitas pecinta museum, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengundang seluruh pelajar yang terlibat untuk makan siang bersama di Balai Kota, Jumat, membahas program yang akan dilakukan.
"Awalnya ini tantangan yang diberikan wali kota saat peresmian Museum Sejarah Alam Nusantara, untuk menghidupkan museum, dengan berbagai kegiatan, maka itu kami mengawalinya dengan membentuk komunitas," kata Fadhlurrohman, Ketua Komunitas Pecinta Museum.
Fadhlul mengatakan, komunitas terbentuk baru beranggotakan pelajar dari tiga sekolah yakni SMA Negeri 6, SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 3 Kota Bogor. Anggotanya merupakan pengurus dari OSIS masing-masing sekolah.
Ia mengatakan, beberapa rencana program untuk menggerakkan kembali aktivitas di museum telah disiapkan. Untuk tahap awal akan dilakukan lomba mewarnai untuk peserta tingkat PAUD, dan TK yang akan dilakukan secara bergiliran dari satu museum ke museum lainnya.
"Rencananya kami program ini akan dimulai pada Desember nanti atau awal 2017, kami sengaja mengambil momen tahun baru," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengapresiasi kepedulian pelajar yang berani menerima tantangan untuk menghidupkan kembali museum di kota tersebut.
Menurut Bima, ada banyak museum di Kota Bogor, tetapi kondisinya kurang diminati dan mulai ditinggalkan. Dengan diluncurkannya Museum Sejarah Alam Nusantara, menjadi momentum untuk membangkitkan lagi minat masyarakat berkunjung ke museum.
"Maka itu, saya meminta generasi muda yang mau bekerja, mau meramaikan museum dengan menggelar berbagai kegiatan di museum. Itu dimulai dari terbentuknya komunitas ini," kata Bima.
Bima menambahkan, hadirnya Museum Sejarah Alam Nusantara Indonesia di Kota Bogor, sebagai tanggungjawab Pemerintah Kota untuk bisa menghidupkan keberadaan museum menjadi tempat yang harus dikunjungi karena menyimpan banyak benda bersejarah peninggalan zaman dulu.
"Bogor ada Museum PETA, museum Perjoengan, Museum Zoologi dan ada Balai Kirti di dalam Istana Bogor, ini semua potensi tidak hanya mendorong wisata, tetapi edukasi kepada masyarakat tentang sejarah bangsa kita," katanya.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016