Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh jajaran BUMN agar menghapuskan citra negatif yang melekat pada BUMN sebagai perusahaan tempat tumbuh suburnya korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN. "Perbaiki stigma negatif yang melekat pada BUMN. Tindakan hukum yang harus dijalani sejumlah direksi BUMN akhir-akhir ini seolah-olah membenarkan stigma negatif itu," kata Presiden, saat memberikan sambutan pada pembukaan Rakor BUMN 2007, di Balai Sidang Jakarta, Kamis. Menurut Presiden, citra negatif tersebut bisa dihilangkan dengan komitmen dan kesungguhan pimpinan BUMN dalam mengelola perusahaannya, dengan menerapkan prinsip "good corporate governance" (GCG) dan membangun budaya korporasi yang sehat. Presiden juga berpesan bahwa upaya pemberantasan KKN yang sedang digencarkan pemerintah diharapkan tidak membuat jajaran BUMN takut dan ragu dalam menjalankan program yang telah diterapkan, sehingga bisa berdampak dengan penurunan kinerja perusahaan. "Jangan takut dan ragu terhadap masalah tuntutan hukum jika saudara-saudara menjalankan amanah dengan baik dan memang tidak melanggar hukum," kata Presiden. Yudhoyono juga meminta direksi dan komisaris BUMN agar mengambil keputusan perusahaan secara rasional dan menolak intervensi dari kekuasaan mana pun yang tidak semestinya. "Kepada penegak hukum supaya tidak gegabah dan tetap cermat dalam melakukan tindakan, misalnya dengan menuduh seseorang melakukan korupsi. Penegak hukum harus mampu membedakan kategori tindak korupsi dan yang bukan," katanya. Presiden juga mengatakan jika ada kerugian pada sebuah BUMN yang disebabkan risiko bisnis, maka hal itu tidak serta merta bisa dianggap sebagai korupsi, kecuali kalau terbukti ada tindak korupsi dengan menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi. "Penegakan hukum yang tepat, yang fair dan sehat harus dilakukan, sehingga tidak memicu rasa ketakutan dan keraguan pada BUMN," katanya. Supaya melapor Kepada pimpinan BUMN, Kepala Negara juga mengimbau yang tidak melakukan korupsi namun dituduh melakukan korupsi, supaya melaporkan hal tersebut kepada dirinya untuk ditindaklanjuti. "Apabila pimpinan BUMN tidak melakukan korupsi tetapi dituduh korupsi bukan 'trial by the corp', tapi 'trial by the press', maka saudara harus menghadapi dengan tegar, kalau perlu sampaikan keapda kami karena tugas kami menegakkan keadilan," kata Presiden. Dalam kesempatan itu, Presiden meminta agar kinerja BUMN terus ditingkatkan dengan memperbaiki produktifitas dan efisiensi, sehingga pada tahun-tahun ke depan pemerintah tidak perlu lagi melakukan penyertaan modal terhadap BUMN yang merugi. "Saya harap dari 139 BUMN ini harus betul-betul sehat, tumbuh, dan memberi keuntungan kepada negara dan rakyat," demikian kata Presiden dalam acara yang dihadiri sekitar 750 jajaran direksi dan komisaris BUMN itu. (*)
Copyright © ANTARA 2007