Surabaya (ANTARA News) - Luapan lumpur Lapindo Brantas Inc di Sidoarjo telah berdampak terjadinya kredit macet pada Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jatim dengan jumlah diperkirakan mencapai Rp278 miliar. "Kredit macet itu Rp262 miliar di antaranya berada di Bank Umum dengan 5.643 debitur, sedangkan sekitar Rp16 miliar di BPR dengan 3.418 debitur," ungkap Kepala Bank Indonesia Surabaya, Lucky Fathul Aziz, di Surabaya, Kamis. Menurut dia, kredit macet tersebut berada di lima kecamatan di Sidoarjo, yakni Kecamatan Porong, Jabon, Tanggulangin, Tulangan dan Krembung. Daerah tersebut, merupakan daerah yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung lumpur Lapindo Brantas Inc. Kredit macet dampak luapan lumpur itu sudah mendapat perlakuan khusus, yaitu kredit dianggap lancar meski angsuran dan bunga tidak dibayar. Perlakuan khusus tersebut berlaku hingga tiga tahun sejak 29 Maret 2007. Lucky berharap, bank-bank tetap membantu memberikan kredit baru untuk masyarakat yang terkena dampak lumpur. Saat ini, menurut dia, telah terbentuk empat tim untuk membantu penyelesaian kredit perbankan yang nasabahnya terkena dampak lumpur di Sidoarjo. Tim tersebut antara lain tim penyelesaian kredit perumahan yang dikoordinir Bank Tabungan Negara (BTN), tim penyelesaian kredit UKM, tim penyelesaian kredit baru untuk UKM, dan tim yang membantu kegiatan-kegiatan sosial di bawah koordinasi Asisten II Pemprop Jatim.(*)
Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007