"Anak-anak kami ini ingin mengabdi sebagai polisi dan ingin menjadi anak asuh 'Pak Rajo' (sebutan orang rimba kepada Kapolda Jambi)," ujar Temenggung Herman Basyir, di Jambi Jumat.
Untuk saat ini sudah ada empat orang anak SAD yang berkeinginan untuk diangkat menjadi anggota polisi tersebut.
Menanggapi tuntutan tersebut, Kapolda Jambi Brigjen Yazid Fanani mengaku senang jika ada anak SAD yang mau mengabdi sebagai anggota polisi dengan harus bisa memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan.
Selanjutnya Kapolda Jambi Yazid Fanani memerintahkan agar segera dilakukan pemeriksaan kesehatan dan psikologi terhadap keempat anak SAD tersebut.
"Segera lakukan pemeriksaan psikologi dan kesehatan mereka dan kalau bisa hari ini agar bisa mengetahui kekurangannya dan bisa segera diperbaiki kekurangan yang ada," kata Yazid Fanani.
Kapolda Jambi langsung memanggil dokter dari Biddokkes Polda Jambi, untuk melakukan pemeriksaan terhadap keempat anak SAD tersebut.
Kepada warga SAD yang datang Yazid mengatakan, untuk menjadi anggota polisi segala sesuatunya harus dipersiapkan dan mereka juga harus dilatih dan disiapkan agar saat tes nanti tidak gagal.
Namun pihak Polda Jambi mengingatkan untuk menjadi anggota polisi ada regulasinya dan jika memang tidak memenuhi syarat atau tidak lulus tes maka tidak bisa diterima.
"Yang jelas saya memang ingin ada anak SAD yang jadi keluarga besar polisi," kata Kapolda Jambi, Yazid Fanani.
Sampai saat ini belum ada anak SAD atau orang rimba yang telah diangkat menjadi anggota Polisi di Jambi dan kedepannya diharapkan orang rimba ada putra asal SAD yang dapat diangkat menjadi polisi.
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016