Ribuan orang pendukung pasangan calon Hamin/Farid melempari kantor KPU setelah Ketua KPU, Alimuddin Sikuru bersama empat komisioner KPU tidak segera memutuskan apakah pasangan tersebut ditolak atau diterima.
Melihat massa yang mulai berusaha merangsek masuk kantor KPU, petugas keamanan segera mengeluarkan beberapa kali tembakan peringatan.
Pada saat yang sama petugas juga mengevakuasi lima anggota KPU keluar kantor tanpa mengambil keputusan apa pun.
"Kalau mau aman, anggota KPU harus segera memutuskan apakah H Hamin diterima atau ditolak. H Hamin diterima, KPU aman, teriak beberapa masa pendukung pasangan Hamin/Farid.
Lima anggota KPU Buton tidak berani mengambil keputusan karena salah satu rekomendasi dukungan partai politik, yakni PKPI ditandatangani Ketua Umum dan Wakil Sekjen.
Menurut tim sukses Hamin/Farid, Yasmin rekomendari PKPI ditandatangani Ketua Umum dan Wakil Sekjen karena Sekjen PKPI sudah dipecat dari kepengurusan partai.
"Kami ikut menyertakan surat pemecatan Sekjen PKPI dalam rekomendasi dukungan PKPI," kata Yasmin.
Pantauan di kantor KPU, sejumlah kaca jendela kantor pecah akibat lemparan batu dari masa pendukung Hamin/Farid.
Setelah anggota KPU dievakuasi, massa kemudian menduduki kantor KPU dan bermalam di kantor tersebut.
"Kami akan terus menduduki kantor KPU hingga anggota KPU mengambil keputusan menolak atau menerima pasangan Hamin/Farid," kata salah seorang massa yang bermalam di kantor KPU Buton.
Pewarta: Agus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016