Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dunia maya (cyber) harus segera memiliki hukum dan diatur, karena jika tidak akan terjadi kebrutalan. "Kalau dunia maya ini tidak ada hukumnya akan terjadi brutal," kata Jusuf Kalla saat membuka seminar nasional "Mewaspadai Cyber Crime sebagai penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi" di Jakarta, Kamis. Menurut Wapres, setiap teknologi sebenarnya bersifat universal dan netral. Namun karena sifatnya yang netral tersebut teknologi bisa digunakan untuk tujuan kebaikan maupun sebaliknya untuk tujuan jahat. Kemajuan teknologi informasi, katanya, bisa digunakan untuk memudahkan dalam menjalankan bisnis, namun sebaliknya juga bisa digunakan untuk wahana penipuan. Kemajuan teknologi, kata Wapres, juga bisa digunakan untuk pertahanan suatu negara, namun sebaliknya juga bisa digunakan untuk aksi terorisme. "Karena itu harus ada hukum yang bisa mengatasi yang buruk-buruk ini," tambah Wapres. Wapres meminta para ahli teknologi harus bertemu bersama para pakar hukum untuk membuat aturan atau hukum yang bisa mengatur efek buruk dunia maya. Namun Wapres mengingatkan agar hukum di dunia maya tidak hanya bisa berlaku secara nasional, tetapi juga harus bisa diterima di dunia internasional karena sifat cybercrime yang tanpa mengenal batas negara. "Hukum (cyber ini) bukan saja hukum nasional, tetapi yang bisa diterima dunia internasional karena sifat kejahatannya yang borderless," kata Wapres. Wapres juga menjelaskan bahwa saat ini kemampuan teknologi informasi berkembang pesat dan setiap 18 bulan kemampuannya menjadi dua kali lipat. Karena itu, tambahnya, kita harus mempunyai hukum yang memandang ke depan. Pada kesempatan itu, Wapres juga mengaku bahwa sebenarnya teknologi informasi di Indonesia sudah hebat, namun menjadi sulit berkembang karena Indonesia masih belum bisa mempertahankan masalah Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). "Mempertahankan HAKI khususnya hak cipta (copy right) sama dengan mempertahankan untuk kemajuan itu sendiri," kata Wapres. Wapres mencontohkan seseorang telah menemukan suatu program, namun kemudian dibajak orang lain, maka akan membuat orang tidak bersemangat lagi menciptakan kemajuan lainnya. Hal yang sama juga terjadi dalam seni musik, khususnya lagu, dimana hak cipta seseorang seringkali dengan mudahnya dibajak orang lain. "Tetapi yang namanya pembajakan hanya bisa diatasi bila kita semua mampu menahan diri," kata Wapres. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007