Para penari tersebut tampil diiringi oleh paduan suara mahasiswa dari Universitas Padjadjaran Bandung membawakan tarian dan nyanyian dari Sabang hingga Merauke.
"Bungong Jeumpa" dari Aceh menjadi suguhan pertama yang dibawakan oleh penari dalam Harmonisasi Nusantara PON XIX/2016.
Setelah itu, dilanjutkan oleh suguhan tarian dan nyanyian dari Sumatera Utara yakni "Tilo Tilo Dan Opip" kemudian dilanjutkan dengan tari dan nyanyian "Malareang Tabiang" dari Sumatera Barat.
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Suguhan keempat yang ditampilkan dari Harmonisasi Nusantara adalah tari dan nyanyian "Cik Cik Periuk" dari Kalimantan Barat, sementara lagu "Cing Cang Keling" menjadi suguhan tari dan nyanyian yang mewakili Jawa Barat dalam Harmonisasi Nusantara.
Sementara itu, tari dan nyanyian "Bolelebo" dari Nusa Tenggara Timur, "Don Dapdape" dari Bali serta "Yambo Rambe Yamko" dari Papua menjadi suguhan terakhir dalam Harmonisasi Nusantara.
ANTARA FOTO/Novrian Arbi
ANTARA Foto / Wahyu Putro
Penyanyi Sri Rossa Roslaina Handayani atau Rossa membawakan lagu "Bubuy Bulan" ciptaan Benny Korda.
Mengenakan kebaya berwarna hitam, penyanyi asal Kabupaten Sumedang itu tampil diiringi oleh ratusan penari di panggung utama Stadion GBLA.
Sebelum menyaksikan penampilan Rossa, sekitar 21 ribu penonton di Stadion GBLA dan tamu undangan lainnya disuguhi oleh atraksi kembang api berwarna-warni sekitar tiga menit.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016