"Yang kita bisa temukan 300 juta BOE. Bisa saja nantinya bertambah karena ekslorasi di Blok Pangkah masih terus berlangsung," kata Direktur Utama PT Saka Energi Indonesia Tumbur Parlindungan di Gresik, Kamis sore.
Ia mengatakan hal itu kepada wartawan usai menerima kunjungan Ketua Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amin Sunaryadi untuk melihat fasilitas proses darat (onshore processing facilities) milik PT Saka di kawasan industri Maspion, Manyar, Gresik.
Menurut dia, kendati Saka baru mengambil alih Blok Pangkah pada 2014 namun pada telah menemukan cadangan minyak dengan cepat yang diperkirakan akan mulai berproduksi secara ekonomis 2019.
"Tahun 2015 kita ngebor dan menemukan 300 juta BOE yang semuanya minyak," katanya.
Ia mengatakan pengeboran eksplorasi minyak di blok itu hanya memakan waktu tujuh bulan, padahal rata-rata dibutuhkan waktu 1-1,5 tahun untuk pengeboran.
Menurut dia, kendala utama eksplorasi adalah keterbatasan dana karena dana yang dibutuhkan mencapai belasan juta dolar Amerika Serikat.
"Waktunya bisa kita percepat karena kita bekerja secara simultan dengan tenaga kerja yang masih muda dan rata-rata berumur 35 tahun. Kerjanya 24 jam secara bergantian," katanya.
Ketua SKK Migas Amin Sunaryadi bangga dengan kinerja tenaga muda PT Saka yang mampu mengebor minyak dengan cepat dan menemukan cadangan dalam jumlah besar.
"Cadangan 300 juta BOE itu merupakan rejeki bagi Indonesia. Insya Allah, Jatim menjadi lumbung energi nasional setelah Sumsel berkurang," katanya.
Ia mengatakan lokasi pengeboran Blok Pangkah tidak terlalu sulit karena dekat dengan darat dan fasilitas proses di darat (onshore processing facilities) juga dekat dengan kota dan bukan di tengah hutan sehingga membuat pekerjaan jadi lebih ekonomis.
Selain mengandung minyak, Blok Pangkah juga menghasilkan gas bahkan lebih dulu berproduksi yang dijual ke PT PLN. Jika sudah menghasilkan minyak di Blok Pangkah, PT Saka akan menjual minyaknya ke PT Pertamina.
Saka saat ini mengelola tiga blok migas yakni Pangkah (lepas pantai Gresik, South Sesulu (lepas pantai Kalimantan Timur) dan Wokam II (antara Kepulauan Aru dan Papua).
Saka saat ini memiiki hak partisipasi di sejumlah wilayah dengan operator dari perusahaan minyak lain antara lain di Ketapang (Jawa Timur) , Southeast Sumatra, Muriah (Laut Jawa), Fasken (Texas, Amerika Serikat), dan Bangkinai (Kalimantan Timur).
Pewarta: Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016