"Pasangan Taiwan unggul dalam kekuatan dan kecepatan bermain. Kami tertekan pada game pertama. Pada game berikutnya, kami mencoba atur penempatan bola dan banyak bermain di depan net," kata Hendra dalam situs resmi PBSI yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis.
Hendra/Ahsan menyingkirkan pasangan Lee/Lee dalam permainan putaran kedua selama 43 menit dengan skor 18-21, 21-14, 21-15 dalam turnamen tingkat super series itu.
Pasangan atlet putra Indonesia yang menempati unggulan tiga itu hampir mengembalikan kedudukan saat skor 15-15 pada game pertama. Tapi, ganda Taiwan mampu mempertahankan kemampuan dan mengakhiri game pertama 21-18.
Pada game ketiga yang merupakan game penentuan, dominasi permainan Hendra/Ahsan juga hampir terlampaui Lee/Lee pada skor 15-15. Kali ini, ganda Juara Dunia 2013 dan 2015 itu lebih kuat mempertahankan permainan sehingga menang 21-15.
"Kami memaksa lawan untuk bermain lebih keras. Mereka tidak siap dengan perubahan pola permainan kami," ujar Hendra.
Pada putaran perempat final yang akan berlangsung Jumat (30/9), Hendra/Ahsan akan menghadapi pasangan Tiongkok Li Junhui/Liu Yuchen yang merupakan pasangan unggulan tujuh.
"Kami akan lebih mengadu permainan net dan bermain yang terbaik," kata Hendra.
Pada turnamen berhadiah total 600 ribu dolar AS itu, Indonesia mengirim lima wakil yaitu Hendra/Ahsan pada nomor ganda putra, Sony Dwi Kuncoro dan Yehezkiel Fritz Mainaky pada nomor tunggal putra, Lyanny Alessandra Mainaky pada nomor tunggal putri, serta Yehezkiel Fritz Mainaky/Lyanny Alessandra Mainaky pada nomor ganda campuran.
Sony kalah dari pemain unggulan Denmark Jan O Jorgensen pertandingan putaran pertama dengan skor 21-23, 13-21.
Lyanny pada nomor tunggal putri juga kalah dari atlet Jepang Sayaka Sato dengan skor 12-21, 6-21 pada game pertama.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016