Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ, Kamis dibayangi koreksi karena kenaikan sudah cukup tinggi. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, di Jakarta, mengatakan kenaikan indeks yang tinggi merupakan faktor utama pasar rawan dari koreksi. Kenaikan indeks itu ditopang oleh masih menguatnya sektor pertambangan karena menguatnya harga komoditi di pasar internasional, katanya. Penyebab pasar rawan koreksi itu, lanjutnya, karena sejumlah saham unggulan mengalami penurunan harga akibat aksi ambil untung setelah mengalami penguatan yang cukup tinggi. "Saham-saham sektor perbankan juga sudah mengalami koreksi," tambahnya. Selain itu, Krisna mengemukakan kondisi bursa Wall Street dan regional yang melemah jiga akan mempengaruhi perdagangan saham di BEJ pada Kamis ini. Saham-saham AS melemah Rabu malam mengakhiri enam sesi kenaikan untuk Dow Jones Industrial Average, karena Federal Reserve mengindikasikan dapat mulai lagi menaikkan suku bunganya. Indeks saham blue-chip Dow Jones kehilangan 89,23 poin atau 0,7 persen menjadi 12.484,62, merupakan penurunan pertama sejak 28 Maret. Penurunan Bursa Wall Street ini juga diikuti Bursa Tokyo yang dibuka melemah dengan indeks Nikkei-225 turun 68,42 poin menjadi 17.601,65 pada menit-menit pertama perdagangan. Pada penutupan Rabu kemarin IHSG kembali mencatatkan rekor tertingginya pada posisi 1.931,044 atau mengalami kenaikan 5,573 poin atau 0,29 persen, sedangkan Indeks LQ45 menambah 1,307 poin atau 0,32 persen ke posisi 416,004. (*)
Copyright © ANTARA 2007