Tangerang (ANTARA News) - Aparat Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, melakukan pengerukan Sungai Cimanceuri di Kecamatan Tigaraksa untuk antisipasi banjir yang sering melanda ratusan rumah penduduk dan lahan pertanian.
"Kami juga memperlebar aliran sungai karena mengalami penyempitan pada bagian tertentu dengan harapan rumah warga saat musim hujan tidak terendam," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Kamis.
Ahmed mengatakan setiap musim hujan warga di Tigaraksa sering mengeluh karena rumah mereka terendam air bah, hal itu yang menyebabkan pihaknya berupaya untuk mengatasi.
Dalam pengerukan sungai tersebut Pemkab Tangerang menggandeng Kodim 0506 Tangerang dalam program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD), ini merupakan bakti TNI untuk negeri.
Ketika meninjau proyek pengerukan tersebut di Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Ahmed didampingi Komandan Kodim Tangerang Letkol Achirudin, mereka menyaksikan langsung pekerjaan pelebaran sungai mengunakan alat berat.
"Memang pengerukan sungai tidak membuat 100 persen daerah ini terhindar dari banjir, tapi berupaya untuk mengurangi," katanya.
Menurut mantan anggota Komisi I DPR RI itu bahwa setelah pekerjaan pengerukan rampung minimal banjir berkurang di Perumahan Mustika Tigaraksa.
Sementara itu, Letkol Achirudin mengatakan usai pengerukan Sungai Cimanceuri, pihaknya juga melakukan tindakan serupa pada Sungai Cirarap di Kecamatan Rajeg.
Bahkan, katanya menambahkan, upaya yang sama dengan melibatkan ratusan petugas mengeruk Situ Gelam yang berada di Kecamatan Pasar Kemis untuk mengurangi banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Agus Suryana mengatakan warga yang bermukim di Kecamatan Pasar Kemis dan Kresek untuk siaga banjir karena merupakan lokasi rawan akibat sungai meluap.
Pihak BPBD Kabupaten Tangerang, sudah menempatkan relawan untuk siaga di lokasi tersebut membantu evakuasi warga karena saat ini musim hujan.
Agus mengatakan warga daerah lain perlu juga waspada seperti Kecamatan Tigaraksa, Kronjo, Rajeg, Sukadiri dan Sepatan, bahkan pihaknya telah siaga 24 jam perahu karet, dapur umum maupun peralatan pendukung yang dibutuhkan.
Pewarta: Adityawarman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016