Riyadh (ANTARA News) - Angkatan Laut Arab Saudi akan menggelar latihan militer di Teluk Persia dan Selat Hormuz pekan depan, di tengah ketegangan dengan Iran.
Latihan militer dengan sandi "Gulf Shield 1" akan berlangsung di Laut Oman dengan melibatkan armada kapal, pesawat, marinir dan personel lainnya, menurut pernyataan Komandan Angkatan Laut Kerajaan Arab Saudi Abdullah al Sultan, Rabu.
Arab Saudi dan Iran, dua negara yang dipisahkan oleh Teluk Persia, tidak memiliki hubungan diplomatik dan berselisih atas sejumlah isu regional termasuk perang Suriah dan Yaman.
Gulf Shield 1 merupakan bagian dari rangkaian latihan yang dijalani oleh armada Angkatan Laut Arab Saudi di kawasan, ujar Sultan seperti dilansir kantor berita SPA, yang dikutip AFP.
Manuver ditujukan untuk meningkatkan kesiapan tempur dan kemampuan mempertahankan perbatasan, melindungi jalur pelayaran dan mencegah agresi atau serangan teroris, menurut laporan SPA.
Koalisi pimpinan Arab Saudi, termasuk pasukan Angkatan Laut, memberlakukan blokade terhadap Yaman sebagai bagian dari upaya mencegah senjata jatuh ke tangan pemberontak Huthi dan para sekutu mereka yang telah menguasai sebagian wilayah negara tersebut.
Amerika Serikat dan Arab Saudi menuding Iran mengirimkan rudal dan berbagai senjata lain kepada pemberontak Yaman, namun Teheran membantah tudingan tersebut.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al Jubeir mengungkapkan di The Wall Street Journal pada 18 September bahwa "Iran harus menghentikan tindakan subversif dan permusuhan dan berhenti mendukung terorisme."
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyatakan pada 13 September di surat kabar The New York Times bahwa "pemicu utama aksi kekerasan (di kawasan) adalah ideologi ekstremis yang digaungkan oleh Arab Saudi." (ab)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016