Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan investasi selama kuartal I 2007 mencapai sekitar 15 persen sehingga diharapkan dapat menopang target pertumbuhan ekonomi selama tahun ini. "Banyak komponen yang menjadi bagian dari pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi secara keseluruhan sehingga kita proyeksikan tumbuhnya sekitar 15 persen," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Departemen Keuangan, Anggito Abimanyu di Jakarta, Rabu. Ia menyebutkan, penanaman modal asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) merupakan salah satu dari sekian bagian yang menyumbang PMTB. Kontribusi PMA dan PMDN terhadap PMTB mencapai sekitar 20 persen, sementara lainnya berasal dari belanja modal pemerintah, belanja modal APBD, belanja modal BUMN, dan belanja modal swasta. Ia menjelaskan, dari laba yang diperoleh perusahaan baik BUMN maupun swasta, akan ada bagian laba yang tidak dibagikan (ditahan) untuk diinvestasikan kembali sehingga menjadi sumber pertumbuhan investasi. "Data dari perusahaan yang `listed` di pasar modal menunjukkan sebagian besar perusahaan mendapatkan kenaikan laba yang signifikan," katanya. Mengenai belanja modal pemerintah, Anggito mengatakan, sampai dengan Maret 2007 mencapai 3,6 persen dari total belanja APBN 2007. Jumlah tersebut memang lebih kecil dari periode yang sama pada 2006, namun harus diingat bahwa pada 2006 ada program luncuran (carry over) dari 2005. Belanja modal di APBD seluruh daerah di Indonesia diharapkan juga mendorong pertumbuhan investasi. Pada APBD 2005 rata-rata belanja modal APBD mencapai 19 persen dari total belanja daerah, pada 2006 mencapai 26,1 persen dan 2007 diperkirakan mencapai 27 persen. "Itulah sumber-sumber investasi yang membuat kita yakin bahwa pertumbuhan ekonomi 2007 masih dalam jalur yang benar," katanya. Selain investasi, pertumbuhan ekonomi 2007 juga didorong oleh konsumsi yang diperkirakan tumbuh sekitar 12 persen. Sementara itu ekspor selama triwulan I 2007 diperkirakan tumbuh sekitar 15 persen sedangkan impornya tumbuh sekitar 12 persen. "Pertumbuhan ekspor selama triwulan I 2007 memang belum diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), tetapi kita mengambil data dari Ditjen Bea dan Cukai (BC) yaitu dari pemberitahuan ekspor barang dan impor baran (PEB dan PIB), dan kenaikannya cukup baik dibanding periode yang sama tahun 2006," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007