"Kita yang hadir di sini, sama dengan (calon) gubernur DKI pokoknya pilih saja, mudah-mudahan salah satunya lah (yang menang)," kata Jusuf Kalla saat berbicara dalam acara peringatan ulang tahun emas (50 tahun) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Jakarta, Rabu.
Pada pilkada serentak 2017, ada dua kader HMI yang bertarung dalam perebutan kursi pemimpin di DKI Jakarta, yakni Anies Baswedan atau Sylviana Murni, namun keduanya berada pada posisi pasangan yang berbeda. Anies Baswedan calon gubernur berpasangan dengan Sandiaga Uno, sedangkan Sylviana Murni calon wakil gubernur berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono.
Dalam acara itu, Anies duduk berdampingan dengan Sylvi di antara beberapa tokoh lainnya yang hadir, di antaranya Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada Azhari, Ketua KPK Agus Rahardjo, politisi senior Partai Golkar Akbar Tandjung, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva.
JK mengatakan bahwa anggota sangat beragam, dari anggota partai yang ada hingga pejabat, baik dari eksekutif, legislatif dan yudikatif.
"Mau pejabat kementerian banyak, mau eksekutif yudikatif legislatif banyak. Sehingga sering saya katakan di pengadilan jaksa HMI, hakim HMI, yang duduk di depan juga," kata JK yang langsung disambut tawa ribuan anggota HMI yang hadir.
Wakil Presiden mengatakan perbedaan para anggota HMI itulah yang menjadi kekuataanya, tetapi semangat kebersamaan HMI dalam mengabdi terhadap bangsa dan negara Indonesia.
"Yang terpenting kebersamaan kita dalam semangat pengabdian, itulah yang persatukan kita di sini, bukan karena kita beda-beda," harap JK.
Untuk itu, JK mengingatkan agar KAHMI secara organisasi tidak melakukan politik praktis karena bisa pecah belah.
"Karena itulah hanya kita bersatu dengan cara itu, begitu KAHMI berpolitik praktis maka pecah," kata JK.
Wakil Presiden berharap dalam peringatan ulang tahun emas KAHMI ini ingin bersatu tujuan, tercipta pengabdian bernafaskan Islam, mengabdi dalan konteks intelektual.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016