Yogyakarta (ANTARA News) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan mampu mencetak 10 persen dokter yang menjadi pengusaha di DIY, dalam kurun waktu tiga tahun.
"Kami targetkan mampu mencetak 10 persen dokter pengusaha di DIY, selama periode Hipmi saat ini, yaitu hingga tahun 2019 mendatang," kata Ketua Bidang Pemuda, Kesehatan dan Olahraga Hipmi DIY Dede Candra Permanda, di Yogyakarta, Kamis.
Ia menuturkan, jika diasumsikan jumlah mahasiswa kedokteran setiap angkatan mencapai sekitar 200 orang, maka setiap angkatan akan menghasilkan 20 dokter pengusaha.
Dan jika dalam satu kampus, lanjutnya, terdapat enam angkatan maka pihaknya mampu mencetak sebanyak 120 dokter pengusaha setiap tahunnya.
Dengan jumlah tersebut, jelas Dede, diharapkan menjadi "bola salju" atau snowball yang terus menggelinding semakin besar sehingga dalam tiga tahun bisa mencetak puluhan kali lipat dokter pengusaha.
"Yang terpenting disini adalah efek snowball dari program ini, yang kami yakini bisa meningkat menjadi 20% dari total mahasiswa kedokteran di DIY. Intinya adalah untuk membuka pola pikir mahasiswa kedokteran untuk berani menjadi pengusaha, dan bukan menjadi dokter pencari lowongan pekerjaan," papar dia.
Menurut dia, upaya untuk menghasilkan dokter pengusaha itu dilakukan dengan program rutin workshop dan pelatihan kewirausahaan yang melibatkan para dokter.
Selain itu, tambah dia, Hipmi DIY juga akan turun tangan dengan mengadakan pembinaan intens melalui Hipmi ke Kampus atau Hipmi go to Campuss, dimana secara fokus akan menyasar pada pembentukan pola pikir mahasiswa kedokteran tentang semangat entrepreneurship.
Lebih jauh, lanjutnya, Hipmi DIY juga akan memberikan informasi tentang sumber-sumber pembiayaan yang bisa dilibatkan untuk membantu para dokter memulai usahanya di bidang kedokteran.
"Intinya, Hipmi DIY akan sepenuhnya membantu para dokter menjadi dokter pengusaha di bidang kedokteran. Tujuannya, agar bisa mengefektifkan peran dokter di perdesaan agar mampu menciptakan lapangan kerja sekaligus bermanfaat bagi masyarakat luas," papar Dede.
Ia mengatakan, jika pemahaman dan semangat ini diteruskan serta digelorakan maka pihaknya optimistis akan menarik lebih banyak lagi dokter yang ingin menjadi dokter pengusaha.
"Sehingga ke depan, bagi dokter yang belum terlibat akan melihat dan belajar dari dokter yang sudah berhasil," tandas dia.
Pewarta: RH Napitupulu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016