Jakarta (ANTARA News) - Mahasiswa Universitas Gunadarma mengukir prestasi tingkat internasional dengan merebut runner-up rancang satelit CanSat Internasional Competition 2016 di UlaanBaatar, Mongolia.
Dikutip dari situs Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Jakarta, Selasa (27/9), bahwa Tim Garuda Gunadarma merupakan salah satu dari dua belas perguruan tinggi yang dinominasikan oleh Lapan mengikuti kompetisi CanSat 2016.
Kompetisi yang diselenggarakan pada 21-22 September 2016 di UlaanBaatar, Mongolia, ini diorganisir oleh Asia-Pasific Space Cooperation Organization (APSCO) bekerja sama dengan Information Technology, Post and Telecommunication Mongolia (ITPTA Mongolia).
CanSat 2016 merupakan kompetisi rancang bangun dan implementasi satelit kecil berukuran kaleng minuman standard Eropa yang diikuti oleh perguruan tinggi dari berbagai negara termasuk Mongolia yang menjadi tuan rumah.
Gunadarma menjadi satu-satunya tim yang terpilih untuk mewakili Indonesia mengikuti kompetisi CanSat 2016, setelah sebelumnya, Universitas Gunadarma telah mengikuti kompetisi serupa dalam tingkat nasional.
Tim Garuda, yang beranggotakan tujuh mahasiswa Universitas Gunadarma yang diketuai oleh Dennis Aprilla Christie, sebelumnya telah mendapat pembekalan di Kantor Pusat Teknologi Satelit (Pusteksat) Lapan di Rancabungur, Bogor, meliputi bimbingan teknis tentang ruang lingkup dari pengenalan hingga mensimulasikan satelit seperti desain, assembly, integration, and test (AIT), dan operasi satelit.
Dalam kompetisi tersebut, setelah CanSat diluncurkan oleh roket, CanSat harus mampu mengambil data atmosfer, seperti ketinggian, temperatur, tekanan udara, kelembaban, dan lainnya, kemudian mengirimkannya ke ground station.
Tim Garuda mengobservasi data yang diperoleh, mengolah serta menganalisanya, kemudian mempresentasikan model CanSat dan hasil analisa, serta menanamkan beberapa sensor sehingga mampu mengambil data atmosfer, seperti temperatur, tekanan udara, kelembaban.
Selain data atmosfer, Tim Garuda juga mampu mengolah data sikap CanSat terhadap bumi, seperti posisi bujur, lintang, ketinggian, dan orientasi yang dilengkapi kamera untuk mengambil citra objek yang sebelumnya ditentukan panitia.
Setelah melalui proses penjurian, dewan juri memutuskan Tim Garuda Universitas Gunadarma asal Indonesia sebagai runner-up.
Juara ketiga diraih oleh tim Sky Defender dari Military and Defence University, Mongolia, sementara juara pertama diraih oleh tim APIS dari Istanbul Technical University, Turki, yang hanya berbeda satu skor dari Tim Garuda.
"Ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi kami dan warga Indonesia mengingat Gunadarma baru kali ini mengikuti ajang kompetisi CanSat tingkat internasional," kata Purnawarman Musa, dosen pembimbing Tim Garuda.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016