"Total untuk memisahkan kedua bayi kembar siam ini membutuhkan waktu sekitar satu jam 30 menit. Tapi untuk bayi Gina satu (Gisha Bizanti) harus dilakukan operasi lanjutan karena ada kelainan pada organ jantungnya," kata Anggota Tim Dokter Pemisahan Bayi Kembar asal Ciamis RSHS Bandung, dr Diki Drajat, dalam jumpa pers di Bandung, Selasa.
Ia menuturkan secara umum operasi pemisahan bayi kembar siam yang dimulai dari pemisahan jaringan kulit, otot hingga tulang rawannya berjalan dengan lancar.
"Memang yang riskan itu saat pemisahan liver, liver bersatu dengan ketebalan 5 cm dari atas ke bawah, 6 cm ke bawah. Tapi alhamdulillah itu bisa dipisahkan dengan lancar tanpa menimbulkan pendarahan yang berat," kata dia.
Saat ini, kata dia, bayi Gesya Ummaya Ramadhan yang kondisi tanpa ada kelainan apa pun sudah bisa dipindahkan ke Ruangan ICU RS Hasan Sadikin Bandung.
Direktur Utama RS Umum Pemerintah Hasan Sadikin Ayi Djembarsari menambahkan walaupun sudah berhasil dipisahkan namun kondisi kedua bayi kembar siam tersebut masih dalam keadaan kritis sehingga akan terus dipantau oleh tim dokter.
"Jadi dalam satu dua minggu ke depan ini seluruh tim dokter bayi kembar siam ini ada di Bandung, mereka akan memantau 24 jam perkembangan kedua bayi kembar siam tersebut," kata dia.
Sementara itu orang tua bayi kembar siam asal Kabupaten Ciamis, Syarif, mengucapkan terima kasih kepada RS Umum Pemerintah Hasan Sadikin Bandung yang telah berhasil melakukan operasi pemisahan terhadap anak pertamanya.
"Mungkin di Ciamis baru pertama kalinya ada bayi kembar siam, dan mudah-mudahan tidak ada lagi bayi kembar siam di Ciamis," kata dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016