Bojonegoro (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai kenaikan air Bengawan Solo yang disebabkan hujan lokal dari berbagai kabupaten di daerah hulu dalam dua hari ke depan.
"Kalau prakiraan hujan di beberapa kabupaten di hulu Bengawan Solo terjadi, maka besar kemungkinan ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, akan naik," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Selasa.
Hanya saja, ia mengaku tidak tahu besarnya kenaikan air Bengawan Solo di hilir Jatim, karena hujan di daerah hulu itu hanya sebagian daerah yang memberikan konstribusi terjadinya banjir Bengawan Solo.
Sesuai prakiraan yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya, menyebutkan dalam dua hari ke depan di daerah Ponogoro akan terjadi hujan lebat.
Begitu pula, lanjut dia, di Magetan terjadi hujan sedang, Ngawi, Madiun, dan Bojonegoro, terjadi hujan ringan.
Yang jelas, menurut dia, seluruh desa di daerahnya sudah diinstruksikan untuk mengaktifkan tim satgas penanggulangan bencana dalam menghadapi ancaman bencana banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.
Tim satgas penanggulangan bencana desa, diminta menyiapkan dapur umum, lokasi pengungsian, jalur evakuasi, juga beberbagai keperluan lainnya.
Sesuai data yang diterima, lanjut dia, daerahnya yang rawan tanah longsor sebanyak 10 kecamatan yaitu Kecamatan SUgihwaras, Trucuk, Malo, Bubulan, Margomulyo, Tambakrejo, Purwosari, Kasiman, Ngambon dan Temayang.
"Tapi kewaspadaan dalam menghadapi bencana kita lakukan di seluruh kecamatan (28 kecamatan)," ucapnya menegaskan.
Petugas posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Jayadi, menjelaskan ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir, Jatim, jauh di bawah siaga banjir.
"Beberapa waktu lalu ketinggian air di Ngawi dan sekitarnya sempat naik, tapi sekarang sudah turun lagi," ucapnya.
Meski terjadi penurunan, menurut dia, pemantuan ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jatim, mulai Ngawi, Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, tetap dilakukan.
"Pemantauan ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jatim dilakukan tiga jam sekali," katanya.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016