Jawa Barat berpeluang membuka keunggulan pada menit ketujuh lewat tendangan keras Muhammad Subhan Faidasa namun bola masih membentur tiang gawang.
Maluku yang bermain bertahan berusaha memanfaatkan sejumlah serangan balik untuk menjebol gawang Jabar namun tidak ada gol tercipta bagi kedua tim hingga turun minum.
Pada babak kedua, Maluku Utara bermain lebih menyerang dan beberapa kali mengancam gawang Jawa Barat.
Namun justru Jabar lah yang bermain lebih efektif hingga pada menit ke 24 dua gol berturut-turut tercipta dari kaki Jeni Firmansyah dan Reza Yamami.
Strategi "powerplay" Maluku Utara pada lima menit terakhir babak kedua hanya membuahkan satu gol bagi mereka di menit terakhir lewat Muhammad Satrio.
Ribuan penonton yang memadati lapangan futsal ITB Jatinangor pun bersorak-sorai menyambut kemenangan tim tuan rumah ketika peluit panjang dibunyikan.
"Saya ucapkan syukur kepada Allah, orang tua dan keluarga. Ini adalah hasil ikhtiyar kami selama dua tahun," kata pelatih Jabar Panca Fauzi setelah pertandingan usai.
Pada babak pertama Panca mengakui anak-anak asuhan dia masih meraba-raba permainan lawan karena bermain tanpa gol.
"Babak pertama lebih ke masalah mentalitas," kata Panca.
"Medali ini untuk orang tua saya dan semua warga Jawa Barat khususnya untuk warga Garut dan Sumedang yang sedang terkena bencana. Semoga bisa menjadi penghibur bagi mereka yang sedang mengalami duka," kata Panca.
Sementara itu pemain Jabar Yamami Reza mengatakan bahwa sebelum pertandingan dia optimis bisa mencetak gol ke gawang Maluku Utara.
"Maluku Utara mempunyai semangat kedaerahan yang kuat dan bakat alam," kata Reza.
Pelatih Maluku Utara Muhammad Triyoga mengakui kegagalannya meraih medali emas karena "valid error" individual pemainnya.
"Anak-anak harus bermain di level yang lebih tinggi lagi untuk meningkatkan mentalitasnya," kata Triyoga.
Maluku Utara harus puas di tempat kedua dengan medali perak, sedangkan Jawa Timur berhak meraih medali perunggu setelah mengalahkan DKI Jakarta dengan skor 6-1 di babak perebutan tempat ketiga.
Pewarta: Aditya ES
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016